Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meminta polisi segera mengumumkan hasil olah TKP kebakaran di kantornya, Sabtu 27 Juni lalu. Belum adanya kejelasan terkait penyebab kebakaran membuat pihaknya merasa trauma dan ketakutan.
"Dalam waktu dekat polisi akan mengumumkan kepada publik. Dan ini (masa menunggu kejelasan) membuat kita terus dalam keadaan trauma dan ketakutan," ujar Arist di Kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Kamis (2/7/2015).
Ia menanti kejelasan dari kepolisian terkait apakah kebakaran itu terdapat unsur teror, sabotase, atau hanya kecelakaan. Insiden itu diharapkan sebagai sebuah kecelakaan biasa agar pihaknya bisa merasa tenang karena tidak mendapatkan teror.
"Sehingga kita Komnas PA yang terus mengawal kasus Angeline, kasus-kasus kekerasan, kasus anak yang lain bisa dijalankan dengan baik," tutur Arist.
Curiga Teror
Kendati belum mendapat penjelasan dari kepolisian, Arist menduga kebakaran itu sebagai bentuk teror yang disengaja. Apalagi sejumlah saksi mata tidak melihat adanya kemungkinan kebakaran disebabkan dari hubungan pendek arus listrik.
"Sebelum ada penjelasan dari polisi, karena melihat saksi mata itu bukan akibat arus pendek. Nyala api itu dari atas. Jadi saat itu kita sibuk nyelamatin mobil. Sementara warga sekitar membantu nyelamatin selang tabung gas," ungkap Arist.
Terlebih saat kejadian, Komnas PA tengah menangani kasus kematian Angeline yang sangat menggemparkan dunia perlindungan anak. Bahkan kasus tersebut sempat disorot media luar negeri.
"Dan dugaan kita ada api di atas genteng, bentuknya lemparan. Nah patut dong saya duga (sabotase atau teror). Makanya saya butuh penjelasan secepat mungkin. Harapan saya sih itu tidak teror, supaya kita tidak merasa takut," papar dia.
Namun demikian, Arist berharap polisi mengumumkan hasil penyelidikan sesuai dengan fakta. Jika benar bentuk teror maupun sabotase, laporan disampaikan dengan sejujurnya.
Ia juga menegaskan, apapun yang terjadi tidak akan mengendurkan semangatnya melindungi anak-anak. Saat ini, pihaknya hanya membutuhkan kejelasan dari hasil penyelidikan polisi.
"Tapi semisal itu teror ya katakan teror, itu sabotase ya katakan sabotase. Karena itu, orang yang melakukan itu berhentilah. Karena kita tidak akan mundur terhadap ini," tandas Arist.
"Kita tahu risikonya melakukan pekerjaan ini. Karena kita tidak ada kepentingan apapun. Kepentingan kita hanya menyelamatkan anak-anak yang teraniaya," pungkas Arist. (Ali)
Insiden Kebakaran Bikin Komnas PA Trauma dan Takut
Komnas PA menanti kejelasan dari kepolisian terkait apakah kebakaran itu terdapat unsur teror, sabotase, atau hanya kecelakaan.
diperbarui 02 Jul 2015, 20:45 WIBArist Merdeka Sirait menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau ruangan Komnas PA yang terbakar beberapa waktu lalu, Kamis (2/7/2015). Arist meminta kepada aparat kepolisian segera mengungkap penyebab kebakaran. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
UEA Bangun Pusat Penelitian Mangrove Mohamed bin Zayed-Joko Widodo di Indonesia
Akses Siaran TV Digital Tanpa STB, Ini Cara Mudahnya
Anji Digugat Cerai Wina Natalia di Pengadilan Agama Cibinong
Terlalu Banyak Libur, Daya Saing Indonesia Jadi Turun
Indosat Bakal Tebar Dividen Rp 268,4 per Saham
6 Resep Soft Cookies yang Empuk dan Meleleh di Mulut, Jadi Camilan Favorit
Juara Kompetisi AIA Healthiest School Siap Berlaga di Tingkat Internasional, Siapa Saja Mereka?
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Selasa 21 Mei 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Selasa 21 Mei 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Jokowi Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket di Papua hingga Investasi Nikel
Cara Lapor SPT Tahunan Secara Online yang Mudah dan Cepat, Jangan Sampai Terlambat
Donald Trump Dianggap Calon Presiden Kripto Pertama Amerika Serikat