Ahok Geram Dituding Gunakan Pekerja Lepas Kumpulkan Dukungan

Tudingan itu datang dari Wakil Ketua DPRD M Taufik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Jun 2015, 23:41 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok marah dituding memberdayakan pekerja harian lepas (PHL) yang ada di kelurahan untuk mengumpulkan dukungan. Tudingan itu datang dari Wakil Ketua DPRD M Taufik.

Ahok sempat naik pitam mendengar tudingan itu. Dia menilai, cara itulah yang akan dilakukan Taufik kalau mencalonkan diri sebagai gubernur.

"Itu pasti cara dia. Kalau dia itu gubernur pasti kayak gitu. Itu menggambarkan dirinya sesungguhnya," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Ahok secara tegas menepis segala tudingan itu. Mantan politisi Gerindra itu bahkan membandingkan ketegasan dirinya saat kampanye.

"Dari awal kan saya bilang, lu goblok aja kalau milih gua lagi kalau ada yang lebih baik. Taufik berani enggak ngomong gitu," tegas Ahok.

Ahok mengatakan, memanfaatkan segala cara untuk menang hanya ada dalam pikiran Taufik. Dia memastikan tidak pernah melibatkan PNS dalam kampanye.

"Makanya tuh orang otak manfatiin semua. Pernah enggak saya ngatur lurah dan ngatur camat (untuk milih saya)? Enggak pernah," pungkas Ahok.

Dalam sebuah diskusi, Taufik menuding pengerahan 18 ribu PHL di seluruh kelurahan di Jakarta bukan untuk melayani warga. Dia menuding para PHL digunakan untuk mengumpulkan dukungan mengingat Ahok harus memiliki 1 juta KTP untuk bisa maju sebagai calon independen. (Ali/Ado)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya