Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen PDIP, Baskara, membenarkan adanya dugaan rekaman seorang menteri yang menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, ia enggan membocorkan siapa menteri tersebut.
"(Kalau rekaman) belum dengar. Aku baru tahu tadi," kata Baskara, usai buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, Jakarta, Minggu 28 Juni 2015.
Menurut Baskara, kabar ini akan mengagetkan publik. Karena itu, identitas maupun apa yang diucapkan sang menteri masih dirahasiakan.
"Oh iya, nanti saja. Itu akan jadi geger nasional nanti. Biar tunggu dulu, entar geger gitu," tegas Baskara.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, sebelumnya juga mengungkapkan, ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Hinaan ini pun terekam dan sudah didengar langsung Jokowi.
"Siapa menteri tersebut yang dalam tanda petik tidak loyal, apalagi mengecilkan arti presiden. Saya sebagai Mendagri ada datanya, saya kira Pak Presiden sudah tahu. Pasti dong (terekam). (Siapa menteri itu) bukan hak saya menyampaikan," kata Tjahjo di lokasi yang sama.
Menurut Tjahjo, apa yang dilakukan sang menteri bak kacang lupa kulitnya, atau tidak tahu berterimakasih. Ia menilai tidak pantas seorang menteri menghina pimpinannya.
"Kalau masyarakat mengatai Presiden kan terbuka, bisa lewat pers, bisa lewat medsos. Tapi kalau sampai pembantu presiden, omong kan enggak pantas," tegas mantan Sekjen PDIP ini.
Presiden Terbuka Menerima Kritik
Tjahjo menyarankan kepada tokoh nasional, baik pejabat maupun para pembantu presiden agar terus mendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dalam memimpin roda pemerintahan.
Pun begitu dengan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan, utamanya yang menyangkut isu reshuffle atau pergantian menteri, sebaiknya langsung disampaikan kepada Presiden.
"Silakan disampaikan kepada Presiden langsung, dan tidak perlu penyampaiannya hanya di depan pers saja," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya, Minggu 28 Juni 2015.
Tjahjo mengatakan, semua orang memang berhak menyampaikan pendapat dan pernyataannya di negara demokratis ini. Termasuk koreksi-koreksi terhadap kebijakan Presiden.
"Dan Presiden Jokowi saya kira terbuka untuk menerima masukan, saran, kritik, dari tokoh-tokoh nasional, tokoh masyarakat khususnya," ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Khusus isu reshuffle Kabinet Kerja, lanjut Tjahjo, merupakan hak prerogatif Jokowi selaku Preisden. Kapan pun Jokowi menginginkan pergantian menteri, tidak masalah. "Ini yang harus dihargai," ujar Tjahjo.
Tjahjo menyayangkan, jika ada pernyataan-pernyataan yang bernada kasar. Baik itu dari mulut pejabat negara, anggota DPR, maupun tokoh masyarakat.
"Sebagai Mendagri saya menyayangkan kalau ada pernyataan dari tokoh-tokoh nasional, tokoh masyarakat, anggota DPR yang pernyataannya kasar terhadap Presiden Jokowi. Padahal Jokowi sosok yang selalu mendengar setiap kritik dan saran yang kritis dari semua pihak yang disampaikan," tegas Tjahjo.
Tjahjo juga menyebut, ada menteri yang mengecilkan Jokowi di belakang layar. Meski begitu dia tidak menyebut identitas menteri yang dimaksud. Tapi yang jelas, orang tersebut sudah tidak tahu berterimakasih atas jabatan yang telah diberikan Jokowi.
"Orang yang suka mengecilkan Presidennya di belakang layar, tidak berterimakasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu Raja (Presiden)," sindir Tjahjo. (Rmn/Nda)
PDIP: Menteri Hina Presiden Bakal Jadi Geger Nasional
Tjahjo menyarankan kepada tokoh nasional, baik pejabat maupun para pembantu presiden agar terus mendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
diperbarui 29 Jun 2015, 03:58 WIBJokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Berguru dalam Mimpi Langsung Hafal 3 Kitab, Karomah Wali
Buka Rapimwil PPP Jabar, Mardiono Bahas Persiapan Pilkada 2024
Hasil Undian 8 Besar Piala Thomas 2024, Kapan Tim Putra Indonesia Tanding di Perempat Final?
Jumlah Kumulatif Kasus DBD Kota Bandung 2024 Tembus 3.035 Kasus
Gebuk Mafia Tanah di Sultra dan Jatim, AHY Klaim Amankan Uang Negara Rp324 Miliar
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor ke NasDem
Restoran di Jepang Sajikan Menu Sushi Terkecil di Dunia
Kakek 72 Tahun Terinfeksi Covid Terlama di Dunia, Rekor 613 Hari dan Meninggal
Wanita Berusia 60 Tahun Lolos Miss Argentina Karena Wajahnya Awet Muda
Link Live Streaming Liga Champions Dortmund vs PSG di Vidio 2 Mei 2024
Korban Kecelakaan di Bandung Tidak Diterima Keluarga, Ini Kata Dinsos Jabar
Buntut Kasus Brigadir RAT, Polri Diminta Evaluasi Anggota Tugas Pengawalan