Temui Jokowi, Pemerintah Daerah Minta Kredit UMKM Ditingkatkan

APPSI telah bertemu dengan asosiasi perbankan di Indonesia untuk meminta komitmen peningkatan kredit di sektor UMKM.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Jun 2015, 15:00 WIB
Pengunjung mengunjungi salah satu stand kain songket pada pameran Pernik Nusantara di Kebayoran Baru, Minggu (3/5/2015). Pameran tersebut menampilkan beragam kerajinan asli nusantara seperti busana dan perhiasan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pemerintah P‎rovinsi Seluruh Indonesia (APPSI) menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengkomunikasikan progres pembangunan di setiap wilayah. Ada beberapa hal yang menjadi poin utama dalam pertemuan tersebut salah satunya mengenai perbaikan kualitas penyaluran kredit perbankan di daerah.

"‎Salah satu yang paling utama adalah mendorong perbankan, khususnya untuk kredit-kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada agar fasilitasinya bisa lebih baik diberikan oleh pemerintah, khususnya perbankan-perbankan pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada," kata Ketua APPSI, Syahrul Yasin Limpo di Istana Kepresidenan, Kamis (25/6/2015).

Dikatakannya, di beberapa daerah masih banyak yang mengeluhkan sulitnya akses para pelaku UMKM untuk mendapatkan permodalan dari perbankan. Kemudahan permodalan ini yang menjadi perhatian pemerintah daerah.

Dengan semakin mudahnya para pelaku industri UMKM di daerah mendapatkan modal ‎maka secara otomatis akan membantu daerah tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonominya masing-masing.

"Antara lain kami berharap memang rasionalisasi bunga untuk UMKM bisa bertumbuh dengan baik," ujar Yasin yang juga merupakan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Sebelum bertemu presiden, dipaparkan Yasin, APPSI juga‎ telah bertemu dengan asosiasi perbankan di Indonesia untuk meminta komitmen peningkatan kredit di sektor UMKM tersebut.

Tidak hanya itu, APPSI juga melaporkan kepada Jokowi mengenai progres perdagangan antar provinsi dalam rangka membantu penyediaan pasokan bahan pangan tertentu.

"Jadi presiden mengharapkan ada saling silang menutup kepentingan masing-masing daerah, kalau ada yang kurang pasokan yang berlebihan itu, yang lebih bisa memasok yang kurang," tutup dia. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya