Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mulai membuka jalur pendakian di Gunung Merapi. Jalur pendakian di kawasan itu sebelumnya ditutup selama 2 pekan lebih menyusul insiden jatuhnya pendaki ke kawah Merapi.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Tri Atmojo mengatakan, walaupun jalur pendakian sudah kembali dibuka, pihaknya menegaskan bahwa batas pendakian hanya sampai di Pasar Bubrah.
"Hari ini Gunung Merapi sudah dibuka kembali untuk aktivitas pendakian. Namun tetap hanya sampai Pasar Bubrah," Ucap Tri di Yogyakarta, Selasa 16 Juni 2015.
Tri menjelaskan, BTNGM akan menggunakan CCTV milik BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Ke-Gunungapian) untuk mengawasi aktivitas pendaki di puncak Merapi. Mereka akan terpantau apakah ada pendaki yang melanggar aturan itu atau tidak.
"Sudah bisa dipakai untuk pengawasan. Jadi kita gunakan CCTV Pasar Bubrah milik BPPTKG," tegas Tri.
Siapkan Lokasi Selfie
BTNGM berencana menyiapkan spot bagi pendaki yang ingin berfoto atau selfie di puncak Merapi. Lokasi itu nantinya akan ditentukan di Pasar Bubrah.
Tri mengatakan penentuan spot khusus untuk berfoto ini untuk mengantisipasi para pendaki yang nekat ke Puncak Merapi untuk foto selfie itu. Pendakian Gunung Merapi dinilainya akan memiliki konsep edukasi.
"Budaya nge-pop ini kan tidak bisa langsung dipangkas, harus pelan-pelan. Karena itu untuk memadahi yang ingin selfie kita berencana memilih satu spot khusus," kata dia.
Tri menambahkan pemberian spot ini agar tidak ada pendaki yang nekat naik keatas. Upaya ini dengan melihat CCTV milik BPPTKG yang terpasang di puncak dan Pasar Bubrah.
"Kemungkinan akan kita tempatkan di Pasar Bubrah. Namun belum pasti, ini masih kita cari spot yang aman dan mewakili hobi ngepop itu," ujar dia.
Koordinator Lapangan Kelompok Studi Kawasan Merapi (KSKM) Nawa Murtiyanto menilai larangan pemberian spot selfie di Gunung Merapi bukanlah solusi tepat. Karena salah satu penyebab utama kecelakaan dalam pendakian itu disebabkan minimnya kepedulian sang pendaki terhadap keselamatan dirinya.
"Saya melihat itu bukan solusi. Itu seperti kalau orang tua berpesan kepada anak-anaknya jangan keluar malam karena ada setan," ujar Nawa.
BTNGM sebelumnya sempat menutup jalur pendakian di puncak Merapi. Penutupan jalur itu berlangsung mulai 30 Mei hingga 15 Juni 2015. (Ali/Rjp)
Usai Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Merapi Kembali Dibuka
Walaupun jalur pendakian sudah kembali dibuka, pihak BTNGM menegaskan bahwa batas pendakian hanya sampai di Pasar Bubrah.
diperbarui 17 Jun 2015, 06:10 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dito Ariotedjo soal Bobby Maju Pilgub Sumut dari Gerindra: Langkah Positif
Satpol PP Surabaya Segel Puluhan Unit Rusunawa Romokalisari yang Bandel Tidak Bayar Sewa
Top 3 Berita Hari Ini: Jennifer Bachdim Tetap Glowing Bawa 4 Anak Sendirian ke Portugal, Warganet: Definisi Wonder Woman
VIDEO: Berkabung, Warga Iran Sebut Ebrahim Raisi Sukses Permalukan Israel dan AS
VIDEO: Viral Diduga Salah Arah Google Maps, Mobil Bus Tersesat di Jalan Sempit
Cek Fitur Unggulan Ponsel Pintar Harga 2 Jutaan
96 Tim Lolos ke Final dari Turnamen Jr NBA Indonesia 3v3
Kunjungan Kerja ke Jepang, Mardiono Buka Ruang Diskusi Bersama Pelajar Indonesia
VIDEO: Isap Sabu dan Ngaku Kebal Hukum, 'Bang Jago' Lampung Serahkan Diri Usai Dikejar Polisi
Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran
Suasana Angker Rumah Artis Senior yang Telah Terbengkalai 30an Tahun, Ada Kuburan Korban Banjir Bandang di Halamannya
Indonesia Gelar Pameran di WWF, Ciptakan Ruang Berbagi Ide Berbagai Negara