Kemlu Diskusikan Pemulangan Jasad Istri Dubes RI dari Pakistan

Menlu Retno berangkat ke Yogyakarta, menemui keluarga istri Dubes RI yang meninggal dalam kecelakaan heli di Pakistan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 09 Mei 2015, 22:30 WIB
Menlu Retno berangkat ke Yogyakarta, menemui keluarga istri Dubes RI yang meninggal dalam kecelakaan heli di Pakistan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, pihaknya masih mendiskusikan rencana pemulangan jenazah Heri Listyowati, istri Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad. Listyowati bersama Dubes Burhan menjadi korban kecelakaan helikopter saat hendak mengunjungi kawasan wisata di pegunungan Gligit-Baltistan, bersama sejumlah duta besar negara lain, dalam rangka undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan.

"Rencana pemulangan masih dibicarakan," kata Menteri Retno dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Sabtu (9/5/2015).

Jenazah Heri Listyowati bersama jasad lainnya kini sudah berada ‎di Islamabad, ibukota Pakistan. "‎Jenazah sudah dievakuasi ke Islamabad. Pak Dubes juga sudah berada di Khairan Military Hospital," ujar Retno.

Terkait insiden tersebut, mantan Dubes Belanda ini mengatakan, ia saat ini tengah dalam perjalanan ke Yogyakarta untuk menemui keluarga almarhumah.

"Saya sedang dalam perjalanan ke Yogya bertemu keluarga," beber Retno.

Musibah tersebut diawali saat 4 helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad, sedang menuju acara peluncuran proyek wisata di negeri itu kemarin atau Jumat 8 Mei 2015. Salah satu heli kemudian mengalami kecelakaan dan jatuh di Lembah Naltar pegunungan Gilgit-Baltistan sekitar 300 kilometer sebelah utara ibukota Pakistan, Islamabad.

Kecelakaan helikopter ini mengakibatkan enam orang tewas. Termasuk Duta Besar Norwegia dan Filipina serta istri Duta Besar Malaysia dan Indonesia. Sementara Dubes Indonesia, Burhan Muhammad selamat dari kecelakaan dan mengalami luka. Kini Dubes Burhan dan korban selamat lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit negeri tersebut.‎ (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya