Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta pimpinan KPK mematuhi proses hukum di Indonesia, tidak perlu mengancam untuk mengundurkan diri bila penyidik KPK Novel Baswedan ditahan. JK menganggap apa yang ditunjukkan pimpinan KPK kurang memberi contoh baik bagi masyarakat. (Baca: Novel Baswedan Ditahan, 5 Pimpinan KPK Lepas Jabatan)
"Nanti kalau ada orang saya di sini, mau ditahan, lalu saya katakan semua pegawai berhenti semua karena dia ditahan. Bagaimana hukum ini mau berjalan kalau pimpinan mengancam begitu?" kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
"Pak Ruki (Plt Ketua KPK) jelas mengatakan tidak ada kebal hukum jadi kenapa musti mundur dan ternyata tidak kan. Enggak benar tuh, enggak boleh begitu," tegas dia.
JK juga menegaskan, masalah Novel merupakan urusan pribadi. Sebab, penyidik KPK itu terlibat kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban jiwa saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu pada 2004.
"Saya ingin katakan sekali lagi bahwa Polri dan KPK sama sekali tidak ada masalah dalam urusan Novel. Itu kan pribadi. Justru itu masalah internal polisi. apa urusannya KPK? Kan enggak ada kan dalam hal ini, kasus ini," tukas JK.
Sebelumnya Pimpinan KPK melayangkan surat jaminan penangguhan penahanan atas penyidik Novel Baswedan yang ditangkap aparat Bareskrim Polri pada Jumat 1 Mei dini hari. Saat itu, 5 pimpinan KPK mengancam mengundurkan diri dari jabatannya bila surat jaminan tersebut tidak digubris Polri.
"Pimpinan KPK, saya kira tidak hanya satu tapi bisa kelimanya mundur kalau penahanan dilakukan. Karena upaya yang dikondisikan dengan baik selama ini bisa berantakan. Seolah-olah pimpinan KPK tidak ada artinya dalam konteks ini," kata Wakil Ketua Sementara KPK Johan Budi.
Menurut Johan, tidak ada alasan bagi Bareskrim Polri untuk melakukan penahanan. Hal ini karena Novel dipastikan tidak akan kabur dan tidak akan menghilangkan barang bukti terkait kasus yang berhubungan dengan dia. (Mut)
JK Sayangkan Sikap Pimpinan KPK Ancam Mundur Saat Novel Ditangkap
JK menganggap apa yang ditunjukkan pimpinan KPK kurang memberi contoh baik bagi masyarakat.
diperbarui 06 Mei 2015, 11:03 WIBJusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan usai mengklarifikasi harta kekayaan di Gedung KPK. (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Aksi Nekat Buruh Bongkar Muat Curi Alat Material di Toko Bangunan, Kerugian Rp 50 Juta
UAS Sebut Golongan Ini Tak akan Dipandang Allah di Hari Kiamat, Siapa Mereka?
Polda Sulut Sebut Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Jakarta, Jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin
Edarkan Sabu dan Ganja, Residivis Bandar Lampung Kembali Meringkuk di Dalam Penjara
Dukung Timnas Indonesia U-23, Ribuan Warga Penuhi Alun-Alun Pamulang
5 Penjelasan Ilmuwan Mengungkap Misteri Segitiga Bermuda
Gempa Garut: Sains dan Perspektif Islam, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Ekspresi Suporter Garuda Muda Saat Nonton Bareng Laga Timnas Indonesia U-23 Melawan Uzbekistan
HEADLINE: Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-kampus Amerika Serikat, Punya Daya Tekan?
Serunya Nobar Piala Asia U-23 di Pendopo Banyuwangi, Penonton Gratis Makan dan Minum
Takluk dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Ini Lawan Timnas Indonesia pada Perebutan Peringkat 3
Hujan Lebat Diprediksi Guyur Sulut, Warga 6 Daerah Ini Diimbau Waspada