Defisit Perdagangan AS Meningkat, Wall Street Merosot

Defisit neraca perdagangan AS melonjak menjadi US$ 51,4 miliar beri sentimen negatif ke Wall Street.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2015, 04:21 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi karena harga minyak melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB) setelah rilis data defisit neraca perdagangan semakin melebar pada Maret. Hal itu memicu kekhawatiran ekonomi melemah di kuartal I.

Defisit neraca perdagangan mencapai US$ 51,4 miliar, angka ini tertinggi dalam waktu 6,5 tahun. Selain itu, defisit tersebut lebih tinggi dari perkiraan pemerintah di kisaran US$ 45,2 miliar.

"Data  neraca perdagangan negatif menakutkan bagi bursa saham. Ini seperti dapat dua pukulan antara laporan neraca perdagangan dan suku bunga acuan tinggi di global," ujar Alan Gayle, Senior Investment Strategist RidgeWorth Investment, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (6/5/2015).

Sementara itu, imbal hasil US treasury dengan German bunds naik seiring pelaku pasar pesimistis terhadap situasi Eropa. Ditambah tekanan inflasi di AS dan Eropa.

Pelaku pasar pun fokus terhadap laporan payroll pada Jumat pekan ini di tengah musim laporan keuangan mereda. Data ini diharapkan memberikan petunjuk kapan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan mulai menaikkan suku bunga.

Sepuluh sektor saham S&P pun melemah dengan sektor saham utilitas memimpin penurunan sekitar 2,28 persen. Pelaku pasar lebih memilih imbal hasil US treasury 10 tahun ketimbang dividen saham. Selain itu, sektor saham energi melemah 1,1 persen.

Dengan sentimen data ekonomi mendorong indeks saham acuan AS kompak melemah. Indeks saham Dow Jones susut 142,2 poin (0,79 persen) ke level 17.927,2. Indeks saham S&P 500 tergelincir 25,03 poin (1,18 persen) ke level 2.089,46. Sedangkan indeks saham Nasdaq melemah 77,6 poin (1,5 persen) ke level 4.939,33.

Saham-saham yang menekan bursa saham antara lain saham Apple turun 2,25 persen sehingga menekan indeks saham acuan AS. Bahkan menyeret indeks saham Nasdaq harus kehilangan pertumbuhan indeks dalam dua hari.

Lalu saham Kellog produsen sereal terbesar di dunia turun 1,4 persen ke level US$ 63,18 seiring penjualan bersih melemah 5 persen. Sedangkan saham produsen kosmetik Estee Lauder naik 4,02 persen dipicu kenaikan keuntungan melebihi harapan.

Volume perdagangan saham mencapai 7,3 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham sekitar 7 miliar saham. (Ahm/)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya