Kerugian Akibat Nyeri Haid

Selain nyeri dan kram, banyak kerugian lain yang ditanggung wanita saat haid.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Apr 2015, 19:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit MRCCC Siloam Jakarta, dr. Ardiansjah Dara, SpOG mengatakan cukup banyak kerugian yang ditanggung perempuan saat mengalami nyeri haid.

Umumnya nyeri haid muncul ketika tubuh melepaskan hormon prostaglandin yang bekerja merangsang kontraksi otot yang diperlukan meluruhkan lapisan dinding rahim. Ketika otot rahim berkontraksi dalam upaya meluruhkan lapisan dinding rahim, jelas dr Dara, nyeri dan kram merupakan rasa yang menyertai dan tak dapat dihindari.

"Nyeri haid itu sebenarnya momok yang akan dirasakan setiap bulannya. Dari literatur yang saya baca, di Amerika bisa kehilangan 600 jam atau setara 2 milliar US Dollar akibat nyeri haid sedang (dismenorea primer)," kata Dara dalam memperingati  '21 Tahun Kiranti, Sahabat Terbaik Wanita' di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Rabu (22/4/2015)

Bahkan, ketika nyeri dan kram dirasakan perempuan saat datang bulan, emosi sulit dikontrol dan tak jarang mengakibatkan 'perperangan' dalam rumah tangga. "Perempuan bisa sampai menangis karena nyeri haid. Akibatnya, rumah tangga pun terbengkalai," kata dia menambahkan.

Selain itu, saat nyeri haid menyerang, pengeluaran rumah tangga pun bertambah untuk membeli obat-obatan penghilang rasa nyeri. Padahal, di Indonesia banyak sekali terapi herbal yang digunakan sejak zaman nenek moyang yang sebenarnya dapat membantu meringankan rasa nyeri haid.

"Sayangnya, kita tidak menyadari itu," kata Dara.

 

Baca juga:

Apa Kata Psikolog: Saat Pertama Kali Haid 

4 Penyebab Kenapa Anda Terlambat Haid 

4 Cara Ampuh Hilangkan Sakit Perut Haid

Wanita Vegetarian Perlu Zat Besi Tambahan Saat Haid

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya