Tewas Dalam Mobil, Jenazah 1 Keluarga Pedagang Batu Akik Diotopsi

Setelah olah TKP tewasnya keluarga pedagang batu akik di dalam mobil, Tim Puslabfor tidak temukan tanda-tanda kekerasan pada ketiga korban.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2015, 02:15 WIB
Setelah olah TKP tewasnya keluarga pedagang batu akik di dalam mobil, Tim Puslabfor tidak temukan tanda-tanda kekerasan pada ketiga korban.

Liputan6.com, Jakarta - Tim pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Polri langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengidentikasi penyebab tewasnya satu keluarga pedagang batu akik di dalam mobil di Jalan Bekasi Barat, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Tim Puslabfor tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada ketiga korban. Usai diidentifikasi, ketiga jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (17/4/2015), mobil berplat nomor BD 1821 AH ini digunakan korban untuk menjual batu akik di kawasan Pasar Rawabening, Jakarta Timur.

Sejak Senin 13 April kemarin, Buyung bersama istrinya Desti dan anaknya Chandra memang diketahui warga berjualan batu akik di mobil. Batu akik dibawa dari tempat tinggal mereka di Kota Bani RT 1 RW1, Dusun Sukamakmur, Kelurahanan Pasar Baru, Kota Bani, Kecamatan Puri Hijau, Bengkulu Utara.

Warga Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat 17 April pagi, dikejutkan dengan tewasnya satu keluarga di dalam mobil di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara. Jenazah kepala keluarga berada di belakang kemudi, sang istri berada di sampingnya dan anak semata wayang keduanya berada di kursi tengah seperti sedang tertidur pulas.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Korban diketahui berpamitan hendak pulang kampung ke Bengkulu, justru pulang ke alam baka. Duka tak terbendung dari keluarga dan kerabat yang juga pedagang batu akik di atas mobil, saat menemui kenyataan Buyung sekeluarga telah tiada. (Dan/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya