Peringati Festival Qing Ming Koko Cici DKI Ziarah ke TMP Kalibata

Festival Qing Ming atau yang lebih dikenal dengan istilah Cheng Beng merupakan bagian penting dari tradisi masyarakat Tionghoa

oleh Liputan6 diperbarui 16 Apr 2015, 17:33 WIB
Festival Qing Ming atau yang lebih dikenal dengan istilah Cheng Beng merupakan bagian penting dari tradisi masyarakat Tionghoa

Citizen6, Jakarta Memperingati Festival Qing Ming (Cheng Beng), Koko Cici Jakarta berziarah bersama ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta pada Minggu, 5 April 2015. Seperti layaknya tradisi Nyekar yang diadakan menjelang Bulan Ramadhan, Festival Qing Ming (Cheng Beng) merupakan hari penting dimana masyarakat Tionghoa akan berziarah mengunjungi pemakaman nenek moyang dengan maksud untuk mengenang para leluhur dan kerabat yang telah tiada.

Koko Andy selaku ketua panitia menyatakan, ”Esensi dari perayaan Cheng Beng ini adalah bentuk penghormatan kita kepada leluhur. Sebagai manusia, tentu saja sangat penting bagi kita untuk mengetahui sejarah dari asal usul kehidupan. Tanpa adanya keberadaan dari para leluhur-leluhur kita, maka kita tidak akan pernah ada. Maka dari itu hormatilah para leluhur kita. Know Your Roots”

Peringatan Festival Qing Ming (Cheng Beng) ini akan dibuka dengan penjelasan sejarah Taman Makam Pahlawan Kalibata. Acara selanjutnya merupakan sesi foto bersama oleh seluruh peserta dan panitia di depan Tugu Pemakaman yang akan diikuti dengan acara utama pada peringatan Festival Qing Ming kali ini, yang di mana juga sebagai penutup acara yaitu menabur bunga dan membersihkan makam serta berdoa bersama.

Festival Qing Ming atau yang lebih dikenal dengan istilah Cheng Beng merupakan bagian penting dari tradisi masyarakat Tionghoa untuk bersembahyang dan berziarah ke tempat pemakaman para leluhur. Seperti tradisi-tradisi budaya Tionghoa pada umumnya yang selalu memiliki cerita legenda di balik makna dari setiap perayaan, Festival Qing Ming sendiri diawali oleh Kaisar Xuan Zong pada tahun 732 dimana beliau menyederhanakan upacara penghormatan nenek moyang yang pada awalnya dianggap rumit.

Cheng Beng sangat memiliki kaitan yang erat dengan pilar-pilar budaya Tionghoa yang mencakup penghormatan leluhur, kekerabatan, keselarasan, berbakti dan juga kebersamaan. Koko Cici Jakarta berharap, melalui acara ini para generasi muda Indonesia dapat menjadi lebih mengerti akan makna dari budaya Cheng Beng dan turut serta dalam melestarikannya.

Pengirim:

Fransiskus Pongky Seran 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya