Ratusan Hektare Sawah di Tuban Terendam, Panen Terancam Gagal

Tanaman yang sudah berbuah kalau terendam air banjir terlalu lama, kualitasnya akan menurun, bahkan bisa gagal panen.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Apr 2015, 15:31 WIB
Seorang warga menjaring ikan di sawah yang tergenang banjir di Beji, Bangil, Pasuruan, Jatim, Rabu (13/1). Banjir yang melanda Bangil sejak Sabtu (9/1) hingga saat ini belum surut.(Antara)

Liputan6.com, Tuban - Ratusan hektare sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur, terancam gagal panen. Hal itu akibat banjir luapan Bengawan Solo yang merendam sejak sehari lalu.

Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Tirto Tinoto di Desa Karangtinoto, Kasadi mengatakan banjir luapan Bengawan Solo mulai menenggelamkan tanaman padi di Desa Karantinoto, Sawahan, Ngadirejo, Kanorejo dan Sawahan, sejak Sabtu 4 April kemarin. Di Desa Karantinoto, tanaman padi yang terendam air banjir seluas 250 hektare, yang sebagian besar sudah berbuah dengan usia sekitar 70 hari.

"Di desa-desa lainnya hanya sebagian kecil petani yang menanam padi, sebab daerahnya rendah," ucap Kasadi, Minggu (5/4/2015).

Ia menjelaskan, tanaman yang sudah berbuah kalau terendam air banjir terlalu lama, kualitasnya akan menurun, bahkan bisa gagal panen. "Kalau genangan banjir berlangsung lama jelas tanaman padi daerah kami akan gagal panen," jelas Kasadi.

Oleh karena itu, menurut dia, sebagian petani di Desa Karangtinoto, ada yang memanen paksa tanaman padinya dengan risiko produksi dan kualitasnya menurun.

"Seperti tanaman padi milik Sutijan yang luasnya sekitar satu hektare, dipanen paksa, padahal normalnya masih 10 hari lagi," papar Kasadi.

Selain merendam tanaman padi, genangan banjir luapan Bengawan Solo juga merendam jalan desa di sejumlah lokasi. Meski demikian, kendaraan bermotor masih bisa lewat, karena genangan air banjir di jalan raya hanya sekitar 30 centimeter.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, tanaman padi di Desa Piyak, Semambung, Cangaan dan Kabalan di Kecamatan Kanor yang terendam air banjir seluas 48 hektare.

Selain itu, genangan air banjir juga merendam tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Dander dan Trucuk.

"Tanaman padi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di Bojonegoro sebagian besar sudah dipanen, sehingga selamat dari banjir," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, menambahkan. (Ant/Ado/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya