Germanwings Jatuh, 5 Maskapai Berlakukan Aturan 2 Orang di Kokpit

Dengan prosedur 2 orang di kokpit, berarti akan ada awak pengganti selama satu pilot atau kopilot meninggalkan ruang kemudi tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Mar 2015, 14:37 WIB
Ilustrasi kokpit

Liputan6.com, Berlin - Sejumlah maskapai penerbangan mengubah aturan untuk menempatkan awak kedua di kokpit. Langkah tersebut diambil setelah muncul dugaan bahwa kopilot Germanwings Andreas Lubitz mengunci diri di ruang kemudi dan menurunkan ketinggian terbang pesawat, membuatnya menukik hingga 8 menit dan menabrakkannya ke pegunungan Alpen pada 24 Maret.

"Perusahaan penerbangan seperti Norwegian Air Shuttle, easyJet Inggris, Air Canada, Air New Zealand dan Air Berlin menyatakan akan mengharuskan 2 awak berada di dalam kokpit sepanjang penerbangan," demikian dibertakan Reuters yang dikutip Jumat (27/3/2015).

Sementara Air Canada, menyatakan akan mempercepat perubahan prosedur kokpit, supaya selalu ada 2 awak di dalam unit tersebut. Pemerintah Kanada juga menyatakan akan segera menerapkan aturan semacam itu pada seluruh perusahaan penerbangan, walaupun sudah ada yang memberlakukan peraturan tersebut, termasuk Ryanair.

Dengan prosedur seperti itu, berarti akan ada awak pengganti selama 1 pilot meninggalkan kokpit. Orang kedua yang harus berada di kokpit adalah pramugari atau pramugara jika pilot atau kopilot akan keluar sementara dari ruang kemudi.

Sementara Amerika Serikat sudah mewajibkan penempatan 2 awak di dalam ruang kemudi selama penerbangan. Kendati demikian, belum semua negara menerapkan peraturan tersebut.

Di antara perusahaan yang tidak mengumumkan perubahan aturan adalah induk perusahaan Germanwings, Lufthansa. Bos maskapai tersebut, Carsten Spohr, mengatakan yakin langkah itu tidak perlu dilakukan.

"Saya tidak melihat kebutuhan untuk mengubah aturan kerja di sini," kata Spohr.

"Ini hanya satu kasus. Tapi kami akan mengkaji dengan para ahli di Lufthansa dan pihak berwenang. Kami tidak ingin melakukan langkah-langkah jangka pendek," imbuh Spohr.

Komentarnya mendapat kritik di Twitter, dan banyak yang meminta perusahaan menerapkan ketentuan 2 awak di kokpit. Pada Kamis sore, Spohr mengatakan kepada lembaga penyiaran Jerman ARD bahwa Lufthansa akan membahas peraturan tersebut dengan perusahaan penerbangan Jerman lain dan otoritas penerbangan.

"Kami akan melihat apakah ada kebijakan yang bisa segera dijalankan untuk memperbaiki keamanan penerbangan," kata Spohr.

Sementara itu, Asosiasi penerbangan Jerman, BDL, menyatakan semua maskapai penerbangan di negara itu, termasuk Lufthansa, sudah sepakat untuk membahas perubahan aturan.

"Hari ini kami bicara dengan semua anggota tentang kemungkinan konsekuensinya. Kami akan melihat penerapan prosedur-prosedur baru itu," kata direktur BDL, Matthias von Randow. (Tnt/Mut)

Baca juga: 13 Kecelakaan Pesawat yang Diduga Aksi Bunuh Diri Pilot

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya