Parkir Meter Bisa Hasilkan Rp 100 Juta per Hari, Asal...

Pada awal penerapan, kawasan Sabang hanya bisa menghasilkan Rp 500 ribu per hari.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Mar 2015, 16:18 WIB
Seorang warga saat akan menggunakan mesin parkir elektronik ketika diresmikan di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/3/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Parkir meter menjadi salah satu program unggulan yang kini sedang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta. Jika dikelola secara baik, pendapatan dari parkir bisa mencapai Rp 100 juta per hari.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, saat ini Sabang, Jakarta Pusat dan Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi lokasi percontohan parkir meter. Pada awal penerapan, Sabang hanya bisa menghasilkan Rp 500 ribu per hari.

Ahok kemudian mengevaluasi sistem menggunakan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak swasta yang ada di lokasi itu. Sistem KSO yang diterapkan pada parkir meter lebih besar manfaatnya bagi Pemprov DKI Jakarta, yakni 70:30.

"Tahu nggak masuk duitnya berapa? Hanya 30% saja nih, yang di jalan sabang, rata-rata Rp 10 juta per hari," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Begitu juga dengan Kelapa Gading. Ahok mengatakan, sebelum adanya KSO, wilayah itu hanya bisa menghasilkan Rp 1,2 juta per hari. Dengan adanya sistem baru, Ahok memprediksi pendapatan dari parkir meter Rp 50 juta-Rp 100 juta per hari.

"Itupun tengah malam masih diambil preman sampai pagi. Nah kalau kita jaga bener (lebih banyak pendapatnnya). Karena (sekarang) kan belum jalan betul sistemnya kan," pungkas Ahok. (Ndy)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya