Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta kepada para pengusaha untuk turut aktif dalam menggunakan rupiah dalam setiap transaksi. Hal tersebut dilakukan agar nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa terjaga.
Menurut Agus, selama ini para pengusaha kerap kali melakukan transaksi non tunai valuta asing. Padahal, Selain bisa memperkuat nilai tukar, penggunaan rupiah dalam setiap transaksi juga demi menjaga martabat bangsa.
"Dalam Undang-Undang BI, perihal moneter, diberi kewenangan mengatur supaya transaksi di pasar valas di atur BI. Jadi kombinasi ini akan diterapkan. Di Indonesia dunia usaha banyak melakukan transaksi non tunai valas. Jadi harus ubah paradigma jaga martabat rupiah di Indonesia menciptakan stabilitas sistem keuangan," kata dia Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Menurut Agus, salah satu penyebab pelemahan rupiah selama ini karena maraknya pinjaman pengusaha dalam mata uang asing. Agus mengatakan, hal itu diperparah oleh tidak diterapkannya sistem lindung nilai atau hedging.
"Kalo tidak dilakukan hedging, pemilik perusahaan harusnya marah sama manajemen, karena pengusaha harusnya kalau berusaha cari manfaat di bidang yang ditekuni. Jangan malah mencari risiko utang valas. Jangan hanya ambil manfaat karena bunga murah," ujarnya.
Agus pun kesal lantaran masih sedikit perusahaan yang menerapkan hal tersebut. Padahal, dengan tidak diterapkan hedging akan semakin besar memperkeruh posisi rupiah dan utang perusahaan semakin membengkak. Apalagi, ditambah dengan adanya ancaman normalisasi ekonomi AS.
"Sudah satu setengah tahun diingatkan, utang luar negeri yang tidak hedging banyak. Kalo AS mau quantitave easing, mau normalisasi, kalau pengusaha tidak sadar risiko jelas, kurs fluktiatif, berapa ruginya kalo pake valas. Jadi paham kehati-hatian," tutupnya.
Sepekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berkutat di level 12.900 per dolar AS hingga 13.000 per dolar AS. Untuk hari ini, Data valuta asing Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah sempat dibuka melemah 13.007 terhadap dolar AS pada pukul 08.00 WIB. Akan tetapi, rupiah terus menguat hingga menyentuh ke level 12.937 per dolar AS pada pukul 08.24 WIB.
Namun, gerak rupiah menjadi fluktuaktif. Pada pukul 08.49 WIB, rupiah kembali melemah ke level 12.992 per dolar AS. Lalu kembali menguat ke level 12.977 per dolar AS pada pukul 10.37 WIB. Dalam perdagangan hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 12.968-13.009 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah menguat 39 poin ke level 12.983 per dolar AS pada Jumat 6 Maret 2015 dari periode Kamis 5 Maret 2015 di level 13.022 per dolar AS. (Amd/Gdn)
Pengusaha Diminta Bantu Jaga Rupiah
Salah satu penyebab pelemahan rupiah selama ini karena maraknya pinjaman pengusaha dalam mata uang asing.
diperbarui 06 Mar 2015, 20:14 WIBIlustrasi Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ahli Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Cheat Day di Hari Diet pada Berat Badan
Gunung Ibu Berstatus Siaga, Ada Sinar Api dan Petir
Kisah Karomah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Tahu Muridnya yang Junub
Top 3 News: Jokowi Tak Ambil Pusing saat Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP
IHSG Lesu, Transaksi Harian Saham Merosot pada 6-8 Mei 2024
Cuaca Besok Jumat 10 Mei 2024: Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan
KPU Surabaya Gelar Lomba Kreasi Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Yuk Ikutan
20 Link Twibbon Kenaikan Yesus Kristus 2024, Cocok Jadi Status WhatsApp
Seorang Politisi Jerman Jadi Sasaran Serangan Fisik, Bagian Kepala Alami Luka
Tiket Ludes Terjual, Kuota Peserta Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Kok Tidak Ditambah?
Galaxy S24 Masuk Jajaran Smartphone Terlaris, Tapi Masih Kalah Sama iPhone
VIDEO: Kecerdasan Buatan, Membantu atau Mengancam?