Tak Ada Jembatan, Warga Tasik Jalan 5 Km Lewat Sungai ke Sekolah

Para pelajar menempuh perjalanan sekitar 5 km menyebrangi 2 sungai tanpa jembatan dan menembus hutan hingga mencapai sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2015, 13:20 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Matahari baru saja naik. Puluhan pelajar dan guru warga Kampung Kulur, Desa Ciandum, Tasikmalaya, Jawa Barat pun berangkat menuju sekolah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (22/2/2015), mereka menempuh perjalanan sekitar 5 km menyebrangi 2 sungai tanpa jembatan dan menembus hutan hingga mencapai sekolah.

Tak jarang, anak yang kecil harus digendong oleh guru demi keselamatan mereka. "Khawatir, ya betul-betul khawatir, itu takutnya takut terbawa arus terutama musim hujan", ucap Jajat salah seorang guru.

Setibanya di SD Negeri Cileungsir, dengan semangat, mereka belajar dalam kelas yang memprihatinkan. Atap dan dinding berlubang serta tidak ada meja kursi untuk belajar.

"Kurang tenaga pengajarnya ya, terus kan sekarang untuk pengajar itu kan harus S1 ya, sedangkan disini yang asli penduduk orang sini itu jarang yang S1. Kan di kampung saya, yang S1, yang kuliah baru itu saya gitu. Jadi, kalau bukan warga di sini ya siapa lagi yang mau ngajar di sini. Kalau orang-orang jauh kan ya jelas mungkin tidak mau ya, kan liat medannya juga", ucap Susi Susilowati salah seorang guru.

Entah sampai kapan warga Kampung Kulur harus menanti pemerataan pembangunan sekolah mereka dari pemerintah. Padahal, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak. (Vra/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya