Ini Tanggapan Menko Ekonomi Soal Klaim Proton Produksi Mobnas

"Ya namanya klaim boleh-boleh saja, tapi itu masih panjang ceritanya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Feb 2015, 19:49 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken kontrak kerjasama dengan Proton Holdings Berhad untuk pengembangan dan produksi mobil nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membantah isu penandatangan perjanjian kerja sama antara Proton Holdings Berhad dengan PT Adiperkasa Citra Lestari dalam rangka pengembangan dan pembuatan mobil nasional (mobnas) di Indonesia. Menurut pemerintah, penandatangan tersebut hanya merupakan rencana investasi Proton untuk masuk ke pasar mobil Tanah Air bekerja sama dengan Adiperkasa.

Apa ini berarti klaim dari Malaysia, khususnya Proton secara sepihak atas pengembangan dan produksi mobnas?

"Ya namanya klaim boleh-boleh saja, tapi itu (untuk menjadi mobnas) masih panjang ceritanya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurut dia, Proton Malaysia dan Adiperkasa akan menindaklanjuti MoU dengan menggarap studi kelayakan (feasibility study/FS). Pasalnya kerja sama ini murni antar dua pihak swasta lewat skema business to business.

"Mereka baru tahap awal, dan setelahnya studi kelayakan. Nanti hasilnya akan menentukan mereka lanjut atau tidak," ujar dia.

Sofyan menilai, rencana investasi pengembangan dan produksi mobil sangat bagus untuk pasar Indonesia yang saat ini lebih didominasi Jepang. Hal ini sangat baik untuk kompetisi pasar mobil dan menurunkan harga kendaraan roda empat itu.

"Motor di Indonesia contohnya itu Jepang semua. Dulu pernah diundang motor China, lakunya luar biasa sampai harga motor Jepang turun. Sayang kualitas motor China tidak bagus, akhirnya mati dan motor Jepang naik lagi," terangnya.(Fik/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya