Liputan6.com, Malang - Korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Gusti Ayu Made Keisha Putri (10), warga Jalan Simpang Gading Kasri, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, dimakamkan di pemakaman umum Samaan dengan diiringi kerabat, warga sekitar dan teman-teman sekolah korban.
Bocah kelas IV SD Percobaan I itu dimakamkan tanpa kedua orang tuanya yang juga menjadi korban kecelakaan ini. Jasad kedua orang tuanya, Donna Indah Nurwati dan Bobby Sidharta hingga kini belum diketahui nasibnya, apakah sudah ditemukan namun belum teridentifikasi atau memang belum ditemukan.
Seluruh biaya selama prosesi pemakaman Gusti Ayu Made Keisha Putri ditanggung dan disiapkan Pemerintah Kota Malang, termasuk lokasi pemakamannya.
Selain Gusti Ayu Made Keisha Putri (10), kakak korban, Gusti Ayu Putriana Permata Sari (16) juga sudah ditemukan dan teridentifikasi, namun masih tertahan di Surabaya dan tidak dibawa ke Malang karena nenek dan kakeknya di Madiun dan Bali sama-sama ingin mengurus jenazahnya.
"Nenek dan kakek dari masing-masing pihak, baik yang berada di Bali (pihak ayah) maupun Madiun (pihak ibu) sama-sama ingin mengurus jenazah Sari, sehingga lebih baik ditunda dulu dan dibicarakan kembali antarkeluarga," ujar paman Keisha dan Sari, Antasari.
Dalam proses pemakaman Gusti Ayu Made Keisha Putri, puluhan warga dan kerabat turut mengantarkan kepergian murid kelas 4 SD Percobaan I itu. Teman-teman sekelas Keisha juga turut mengantarnya ke peristirahatannya yang terakhir.
Jenazah Keisha tiba di rumah duka di Jalan Simpang Gading Asri pada Jumat sore kemarin. "Semula mau dimakamkan tadi malam. Karena kondisi tidak memungkinkan, keluarga sepakat dimakamkan keesokan harinya (Sabtu)," ujar Antasari.
Keisha adalah putra pasangan Donna Indah Nurwati dan Bobby Sidharta. Seluruh anggota keluarga Keisha menjadi korban. Kedua orang tua Keisha belum ditemukan hingga kini, hanya Keisha dan saudaranya, Gusti Ayu Putrian Permata yang teridentifikasi.
Jenazah Gusti Ayu Made Keisha Putri yang berlabel B055 teridentifikasi dari metode primer, yakni DNA yang cocok dengan contoh barang berupa pakaian dalam. Selain itu, dari analisa sangat cocok dan didukung dengan data sekunder berupa kesamaan usia dan tinggi badan, ditambah properti berupa kaos lengan pendek.
Sedangkan jenazah Putriyana Permata yang berlabel B057, teridentifikasi dari contoh pakaian dalam korban yang sama dengan DNA, dan temuan medis antropologi berupa tinggi badan serta usia.
Dari 36 warga Kota Malang yang menjadi korban kecelakaan pesawat QZ8051, baru sembilan yang teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga serta sudah dikremasi dan dimakamkan. (Ant/Riz)
Jenazah Bocah SD Korban AirAsia Dimakamkan Tanpa Orangtua
Bocah kelas IV SD Percobaan I itu dimakamkan tanpa kedua orang tuanya yang juga menjadi korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
diperbarui 31 Jan 2015, 23:30 WIBBagian paling belakang, yakni sirip atas yang berwarna merah menyala, tampak masih utuh. Tulisan AirAsia dengan cat warna putih masih lengkap, Kalteng, Sabtu (10/1/2015). (Liputan6.com/Rochmanuddin)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pria di Turki Lakukan Prank ke Mantan Pacar, Pesan Makanan Lewat Aplikasi hingga 50 Kali
Langkah GWM Poles Citra Baik Mobil China di Pasar Global
Fokus Pagi : Gempa Garut Terasa hingga Jakarta
PAN Sambut Baik Silaturahmi Prabowo dengan PKB dan Nasdem
16 Personil Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Gudang Beras di Bojonegoro
Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Long Akan Bertemu dalam Leader’s Retreat di Bogor pada 29 April 2024
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Arsenal di Vidio, Baru Dimulai
NewJeans Rilis Teaser Baru, Siap Comeback dengan “How Sweet”
Potret Alejandra Rodríguez, Wanita 60 Tahun Pertama yang Sandang Gelar Miss Universe Buenos Aires
IKN Bakal Terapkan Sistem Transportasi Cerdas
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Asapi Marc Marquez, Francesco Bagnaia Cetak Hattrick di Jerez
Gempa Hari Ini Minggu 28 April 2024 di Indonesia, Getarkan Wilayah Melonguane Sulut Bermagnitudo 3,9