Pipa Air Meledak Saat Suhu Minus, Siberia Berubah jadi 'Kota Es'

Warga di Dudinka, pusat kota Siberia, kaget bukan main ketika keluar dari rumah usai badai dan menemukan jalan di sekitar temopat tinggal me

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Jan 2015, 12:00 WIB
Kondisi di Dudinka, Siberia yang membeku. (Daily Mail)

Liputan6.com, Dudinka - Salah satu kota di Rusia, Siberia ini berubah seperti 'kota es'. Jalan dan rumah satu blok itu mendadak dilapisi es setelah pipa air meledak selama badai yang berada pada suhu di bawah nol.

Warga di Dudinka, pusat kota Siberia, kaget bukan main ketika keluar dari rumah usai badai dan menemukan jalan di sekitar temopat tinggal membeku dilapisi es.

Badai memang telah meledakkan beberapa pipa air di kota itu, ketika suhu minus 40 derajat Celcius pada malam hari. Sehingga air pun membeku, melapisi jalanan.

Foto dok. Liputan6.com

Dudinka adalah sebuah kota kecil yang dihuni 22.000 warga di Krasnoyarsk Krai. Wilayah besar di tengah-tengah Siberia yang berbatasan dengan Samudra Arktik.

Seperti banyak daerah perumahan di Siberia, air panas disediakan untuk apartemen di kawasan tersebut. Berasal dari pembangkit listrik yang memanaskan air yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah.

Namun kondisi itu berubah setelah badai yang terjadi pada Rabu 28 Januari waktu setempat. Meskipun banyak rumah tanpa air dan listrik, tak ada masalah dengan koneksi internet di area tersebut.

Penderitaan warga Dudinka pun menyebar luas dari gambar-gambar yang mereka posting di media sosial.

"Siapa saja yang meragukan sedingin apa di sini (Dudinka), lihat saja gambar-gambar yang warga posting," ujar juru bicara pemerintah setempat, Eugene Gerasimov seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (29/1/2015).

"Bahkan pipa air panas membeku, dan air yang membanjiri cepat terbentuk menjadi blok es," tambah Gerasimov.

Dalam beberapa gambar yang diposting warga Dudinka, terlihat kendaraan terbungkus es setebal dalam 1,2 meter. Sementara tetesan air yang membeku menggantung di sisi luar kompleks apartemen.

Foto dok. Liputan6.com

Kondisi tersebut, membuat khawatir pemerintah setempat. "Para pejabat telah mengumumkan keadaan darurat," ungkap Gerasimov. (Tnt/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya