Dari Bekas Kandang Sapi, Bripda Taufik Harus Jalan Kaki ke Kantor

Bekas kandang sapi di Dusun Jongke Tengah RT 04/23, Sendangadi, Yogyakarta adalah istana tak berdaun pintu bagi polisi muda Taufik.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Jan 2015, 18:19 WIB
(Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bekas kandang sapi di Dusun Jongke Tengah RT 04/23, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta adalah istana tak berdaun pintu bagi polisi muda di Sleman, Yogyakarta, Brigadir Dua Muhammad Taufik Hidayat. Di bawah atap bangunan berukuran 3x4 meter itu dia bersama ayah dan adik-adiknya berteduh.

Hidupnya memang penuh perjuangan. Untuk bisa sampai ke kantornya di Makkopolda DIY saja dia harus menyusuri jalan sejauh 5-7 kilometer. Taufik yang belum memiliki kendaraan pun kadang terpaksa berjalan kaki. Maka tak heran jika dia sering terlambat sampai ke kantor.

Dia harus melewati jalan-jalan kecil di Yogyakarta. Bahkan tak jarang dia meminjam sepeda milik tetangganya.

"Pernah minjam tetangga. Tapi nggak enak juga karena selalu minjem, Mas. Ya sudahlah jalan saja," ujar Taufik di Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/1/2015).

Putra dari pasangan Priyanto dan Martinem ini mengaku tidak pernah menangisi keadaan agar adik-adiknya dapat meniru ketegaran hati demi masa depan. "Adik saya juga jalan kaki ke sekolah. Jaraknya juga satu kilometer. Tapi sekarang sudah punya sepeda," ucap alumni SMKN 1 Sayegan itu.

Foto dok. Liputan6.com


Sering terlambatnya Taufik membuat para seniornya bertanya-tanya. Hingga mereka mendatangi langsung kediaman juniornya itu.

Hingga kemudian kabar miris ini sampai ke telinga sang atasan, Dir Sabhara Polda DIY Kombes Pol Youlza. Youlza pun mendatangi sendiri istana milik Taufik. Sesampainya di depan bekas kandang sapi itu, hati Youlza pun terenyuh.

Namun di antara perasaan itu, rasa bangga menyelimuti sang atasan.

"Saya bangga karena Bripda Taufik memiliki kemauan dan etos kerja lebih dari temannya. Terlihat dari upaya dia ke kantor dengan jalan kaki dengan jarak yang jauh," kata Youlza.

Setelah melihat sendiri hidup yang harus dijalani bawahannya itu, Youlza berniat untuk meminjamkan 1 sepeda motornya kepada Taufik. "Setelah tahu kondisi ini saya siapkan sarana tempat tinggal di atas di aula barak. Saya pinjamkan kendaraan roda dua selama dia beraktifitas di sini. Ke depannya kita akan lakukan lebih lagi," ujar Youlza.

Youlza pun mengimbau rekan-rekan Taufik yang lain untuk meniru semangat polisi muda tersebut.

"Motivasi dia tetap disiplin datang tepat waktu. Dia mempunyai motivasi yang tinggi untuk merubah dirinya sendiri. Ini harapannya mempengaruhi di korpsnya bisa memberi motivator ke rekan kerja lainnya. Keterbatasan sisi material tidak pengaruhi kondisi," ujar dia. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya