Ini yang Dilakukan Pemerintah Jika Harga Minyak US$ 30 per Barel

Pemerintah memastikan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar, apabila harga minyak dunia terus merosot.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jan 2015, 09:30 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar, apabila harga minyak dunia terus merosot.

Hal ini ditegaskan Menteri ESDM, Sudirman Said. Dia mengatakan, pemerintah sudah melepas BBM premium dan solar pada harga keekonomian meski solar tetap disubsidi Rp 1.000 per liter.

"Kita akan tetap menyesuaikan (menurunkan harga BBM), karena kita sudah melepas ke harga keekonomian. Kalau harga minyak dunia turun, ya kita turunkan," jelasnya kepada wartawan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (13/1/2015) malam.

Pendiri Schork Report, Stephen Schork, sebelumnya mengatakan, penurunan harga minyak kini cukup menarik banyak investor. Beberapa di antaranya bertaruh harga minyak berada di bawah US$ 30 pada Juni tahun depan dengan 46 ribu kontrak dalam dua pekan terakhir.

Kondisi pelamahan harga minyak dunia yang sangat drastis dari level Rp 140 per barel menjadi di bawah US$ 50 per barel posisi saat ini akan diantisipasi pemerintah melalui evaluasi harga minyak.

"Kita akan me-review harga minyak dunia satu sampai dua hari ini," tukas Sudirman. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya