Cari AirAsia QZ8501, Kapal BPPT Siapkan Alat Pemanggil Black Box

Pinger locator akan diturunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke kotak hitam pesawat AirAsia.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jan 2015, 17:27 WIB
KRI Sutedi Sena Putra-378 mengindera objek bawah air di sektor fokus pencarian AirAsia QZ 8501. ((ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan alat untuk memanggil sinyal kotak hitam pesawat AirAsia di perairan Selat Karimata yang diduga menjadi lokasi jatuhnya QZ8501.

"Kami sudah menyiapkan pinger locator. Kami masih menunggu kabar dari tim di KR Baruna Jaya I yang sudah berada di laut untuk mengirimkan alat tersebut," kata Ridwan Djamaluddin di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).

Pinger locator akan diturunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke kotak hitam pesawat AirAsia. Peralatan di kotak hitam ini, jelas Ridwan, kemudian akan menjawab sinyal panggilan pinger locator, sehingga diketahui lokasinya.

BPPT telah menemukan objek di dasar laut yang diduga bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, sejak Kamis 1 Januari 2015.

"Peralatan kami mendeteksi objek di dalam laut yang tampaknya bukan objek alam. Harapan optimis kami itu adalah bangkai pesawat yang jatuh," tutur Ridwan.

Ridwan mengatakan posisi terduga bangkai pesawat terdeteksi di koordinat 3 derajat 52 menit 9.44 detik Lintang Selatan dan 110 derajat 35 menit 11.06 detik bujur timur di kedalaman 29 meter hingga 30 meter. Objek yang terdeteksi memiliki ketinggian sekitar 3 meter.

Ridwan mengatakan pada Kamis 1 Januari 2015, tim BPPT hanya bisa melakukan survei selama 5 jam karena tim gabungan pencarian dan penyelamatan menemukan puing dan jenazah korban. Baru pada Sabtu 3 Januari 2015 pagi, survei BPPT kembali dilanjutkan untuk mendeteksi lebih jauh.

"Harapan kami, survei hari ini betul-betul mengonfirmasi bahwa itu adalah bangkai pesawat yang jatuh. Hingga siang ini belum ada kabar dari tim yang sedang berada di laut," ujar dia.

Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu 28 Desember 2014.

Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang, 2 pilot, 4 awak kabin dan 1 teknisi.

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa 31 Desember 2014. Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat AirAsia dan jenazah penumpangnya. (Ant/Ali/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya