Basarnas Siap Terima Bantuan Singapura Cari AirAsia

Ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut, termasuk 155 penumpang.

oleh Oscar Ferri diperbarui 28 Des 2014, 13:34 WIB
Pihak AirAsia membenarkan bahwa pesawat maskapai AirAsia jurusan Surabaya-Singapura hilang kontak.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal TNI Tatang Zainuddin mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa otoritas Singapura akan ikut membantu pencarian Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak tadi pagi. Namun, sampai saat ini belum ada kontak dari otoritas Singapura sendiri.

"Ada info dari pihak Singapura akan bantu pencarian, tapi belum ada kontak dari saya," ujar Tatang, Minggu (28/12/2014).

Tatang mengatakan, Basarnas menerima dengan tangan terbuka jika ada bantuan dari pihak manapun. Termasuk otoritas Singapura. "Siapapun pihak yang mau ikut mencari akan saya tampung‎," ujarnya.

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak sekitar pukul 07.24 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.

Sementara itu, AirAsia menginformasikan nomor telepon yang bisa dihubungi pihak keluarga penumpang, yakni 02129850801. "AirAsia akan terus memberikan informasi terbaru secepat mungkin."  (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya