Liputan6.com, New York - Harga emas terus terpuruk sepanjang tahun ini, bahkan kini menyentuh level di bawah US$ 1.200 per ounce. Lalu bagaimana dengan pergerakan harga emas pada 2015?
Dilansir dari Forbes, Senin (22/12/2014), harga emas diprediksi masih tertekan pada semester I 2014 karena pasar mengantisipasi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) terkait kenaikan suku bunga acuan.
Namun setelah kebijakan itu diambil The Fed, harga logam kuning itu akan berkilau di akhir tahun.
Para pengamat pasar menyatakan saat The Fed mengungkapkan rencana untuk menaikkan suku bunga acuan, perhatian pasar terus tertuju pada seberapa tingkat kenaikan suku bunga tersebut.
Pasalnya, suku bunga yang lebih tinggi akan menekan harga emas sehingga menjadi alasan bagi investor untuk mengalihkan uangnya ke mesin investasi yang menghasilkan untung yang lebih tinggi. Dan Emas tidak masuk di dalamnya.
Pejabat The Fed pada akhir Oktober lalu memutuskan untuk mengakhiri program pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan.
Pemberian dana stimulus tersebut atau yang dikenal dengan sebutan Quantitative merupakan langkah yang diambil The Fed untuk mendukung ekonomi AS usai diterjang krisis pada 2007-2008.
Keputusan penarikan dana stimulus tersebut diambil setelah melihat pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut.
Dengan data ekonomi AS terkini, di mana tingkat pengangguran di bawah 6 persen dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 3,9 persen pada kuartal III 2014, para ekonom memprediksi The Fed bakal mengambil posisi untuk menaikkan suku bunga pada semester II 2015.
Senior analis dari Thomson Reuters GFMS, Erica Rannestad sepakat bahwa harga emas akan makin murah di semester I 2015 karena The Fed diprediksi akan melakukan sebuah tindakan yang akan menjadi arah penentu pergerakan harga emas.
Dia menilai harga emas sepertinya akan berkonsolidasi pada tahun depan. Rannestad memperkirakan rata-rata harga emas di 2015 yaitu US$ 1.175 per ounce, dengan harga tertinggi berada pada semester II 2014.
Proyeksi ini hanya lebih rendah dari perkirakan analis dari Commerzbank yang menyebut rata-rata harga emas yaitu US$ 1.200 per ounce. Mereka juga memprediksi harga emas bakal lebih rendah di semester I 2014.
Begitu pula hasil riset dari Citi yang mengestimasikan rata-rata harga emas pada 2015 yaitu US$ 1.220 per ounce. TD Securities mematok rata-rata US$ 1.225 per ounce dan Natixis memproyeksikan rata-rata harga emas US$ 1.140 per ounce. (Ndw)
Terpuruk di 2014, Bagaimana Nasib Harga Emas Tahun Depan?
Harga emas terus terpuruk sepanjang tahun ini, bahkan kini menyentuh level di bawah US$ 1.200 per ounce. Lalu bagaimana dengan 2015?
diperbarui 22 Des 2014, 06:42 WIBIlustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menertawai Kiainya saat Sholat, Ternyata karena Ini
Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya
Detik-Detik Satpam DPRD Tanjungbalai Diserang Monyet Liar saat Tidur Lelap
Gandeng Eropa, Konimex Luncurkan Produk Nutrisi Khusus di Solo
Gempa Garut dan Riwayat Lindu Tanda Kiamat dalam Hadis
Hasil Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City: Menang 2-0, Juara Bertahan Terus Pepet Arsenal
Mengenal Katak Kutu Brazil, Calon Vertebrata Terkecil di Dunia
Dua Pemain Timnas Indonesia U-23 Anggota Polri, Ini Sosoknya
2 Alasan Uzbekistan Layak Diwaspadai Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024