Kemenkes Kembangkan Makanan Balita Berbahan Ikan dan Rumput Laut

Kemenkes kembangkan sejumlah formula makanan balita menggunakan berbagai ikan laut dan rumput laut

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Des 2014, 16:25 WIB
Nikmatnya makan ikan bisa jauhkan dari risiko gangguan pendengaran (Foto: femside.com)

Liputan6.com, Jakarta Menyadari bahwa ikan memiliki manfaat yang begitu besar bagi ibu hamil, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun telah mengembangkan beberapa formula makanan balita menggunakan berbagai ikan laut dan rumput laut.

Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE, mengatakan, dari penelitian ini dihasilkan empat jenis makanan formula yang memiliki kandungan zat gizi, dan mutu protein tinggi serta citarasa yang memenuhi kriteria makanan formula bagi balita.

"Yang secara keseluruhan memiliki kandungan vitamin A, asam folat sebesar 70 sampai 110 persen dari angka kecukupan gizi," kata dia seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Health-Liputan6.com pada Senin (15/12/2014)

Lebih lanjut disebutkan bahwa Balitbangkes pun telah meneliti pembuatan Biskuit Bahan Makanan Campuran (BMC), menggunakan ikan tuna sebagai bahan tinggi iodium. "Iodium yang berperan penting untuk mencegah penyakit gondok, dan meningkatkan kecerdasan anak. Kandungannya pada ikan tuna mencapai 28 kali iodium pada ikan tawar," kata dia menambahkan.

Satu resep biskuit BMC, kata dia, menghasilkan 1.200 gram dengan berat biskuit 5 gram per keping, di mana dalam 1 gram BMC sebesar 78,05 µg/g iodium. Sementara itu, kebutuhan iodium menurut WHO pada anak adalah 50-120 µg, dewasa 150 µg, serta ibu hamil dan ibu menyusui 250 µg.

"Tentunya selain formula-formula itu, kita dapat saja makan ikan segar yang ada. Mari kita makan ikan, demi kesehatan," kata dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya