Harga Minyak Terjun di Bawah US$ 60, OPEC Tak Mau Potong Produksi

OPEC akan menunggu setidaknya tiga bulan sebelum menemukan kondisi yang benar-benar genting untuk memangkas produksi minyak global

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Des 2014, 09:29 WIB
Harga minyak menguat didorong aksi pelaku pasar setelah harga minyak melemah tajam pada pekan lalu.

Liputan6.com, New York - Organisasi negara-negara produsen minyak atau Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) diprediksi akan tetap mempertahankan keputusannya untuk tidak memangkas produksi minyak bahkan jika harga minyak global telah anjlok hingga ke level US$ 40 per barel.

Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al-Mazrouei mengatakan, OPEC akan menunggu setidaknya tiga bulan sebelum menemukan kondisi yang benar-benar genting untuk mengubah keputusannya.

Mengutip laman Bloomberg, Senin (15/5/2014), OPEC tidak akan serta merta mengubah keputusan rapatnya akhir November lalu dan membiarkan target produksi minyak di level 30 juta per barel.

"Kami tak akan mengubah pikiran kami karena harga minyak turun ke level US$ 60 atau US$ 40 per barel. Kami tidak menargetkan harga, pasar minyak akan stabil dengan sendirinya," ungkap Al-Mazrouei.

Menurutnya kondisi saat ini tidak akan membuat OPEC menggelar rapat luar biasa. OPEC akan menunggu sedikitnya tiga bulan untuk mempertimbangkan adanya kondisi urgent.

12 negara anggota OPEC memang memproduksi 30,56 juta barel per hari sepanjang November. Angka produksi tersebut melampaui targetnya selama enam bulan berturut-turut.

Akibat penurunan harga minyak, Arab Saudi, Irak dan Kuwait bulan ini menambah potongan harga atas pengirimannya pada Asia. Tindakan tersebut mendorong spekulasi bahwa ketiga negara tersebut akan memperjuangkan penjualan minyak di tengah persaingan dengan Amerika Serikat yang meningkatkan produksi minyaknya.

Uni Emirat Arab mengaku belum menerima kabar mengenai rencana pertemuan berikutnya.

"Kami tidak tahu. Kami tidak memiliki gambaran utuh tentang harga nminyak dunia hingga akhir kuartal pertama 2015," ungkap Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El-Badri saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan adanya pertemuan serupa.

Harga minyak akan bertahan hingga pertengahan tahun depan dan OPEC akan memiliki gambaran utuh mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan.

OPEC mempertahankan targetnya bulan lalu karena organisasi tersebut masih belum yakin apakah pemangkasan 1 juta hingga 1,5 juta per barel akan meningkatkan harga. OPEC tak sedang menekan AS atau Rusia dalam memelihara produksinya.

Sejauh ini, negara-negara anggota OPEC telah memasok sekitar 40 persen dari seluruh minyak di dunia.

Sekadar informasi minyak mentah jenis Brent telah anjlok 20 persen sejak 26 November setelah OPEC memutuskan untuk tidak memangkas produksi minyaknya. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate telah anjlok 3,6 persen ke US$ 57,81 per barel di New York. (Sis/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya