Jumlah Sperma Sedikit Pengaruhi Kesehatan Pria

ada hubungan antara jumlah sperma dan risiko enyakit yang bisa dialami seorang pria.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Des 2014, 20:00 WIB
Ilustrasi Sperma (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara jumlah sperma dan risiko enyakit yang bisa dialami seorang pria.

Seperti dikutip Today, Kamis (11/11/2014) temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility, menunjukkan bahwa pria yang memiliki masalah kesuburan beriko mengalami iritasi kulit hingga sakit jantung.

Tidak jelas apakah gaya hidup tertentu atau faktor lingkungan mempengaruhi. Namun, ahli urologi dan Direktur urusan reproduksi pria di Stanford University mengatakan, ada peran genetik.

"Sekitar 15 persen dari sejumlah pasangan memiliki masalah kesuburan, setengah kasus diantaranya mengalami masalah kekurangan sperma. Ini adalah peringatan, bermasalah dengan reproduksi bisa berarti masalah dengan kesehatan secara keseluruhan," katanya.

Tim meneliti mengaku, mereka melibatkan lebih dari 9.000 pria yang memberikan sampel sperma selama pengobatan di klinik. Kebanyakan dari mereka adalah pasangan yang baru menikah dan berusia 20 tahun-an. 

Hasilnya, 44 persen laki-laki memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau penyakit arteri yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke .

"Kesehatan seorang pria sangat berkorelasi dengan kualitas air mani. Oleh sebab itu, kita perlu memandang masalah ini lebih luas. Selain kebiasaan merokok, minum alkohol dan pola makan yang buruk juga dapat merusak DNA. Beberapa studi juga menunjukkan pria yang tidak cukup tidur bisa menurukan kualitas sperma," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya