Jamin Bantuan Tepat Sasaran, Ahok Bakal Kirim 'Intel' ke Masjid

Ahok mengungkapkan, selama ini dia menemui banyak oknum yang meminta bantuan kepada Pemerintah DKI mengatasnamakan pembangunan masjid.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Des 2014, 14:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan Program aplikasi PetaJakarta.org sebagai upaya untuk penanggulangan Banjir, Jakarta, Selasa (2/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menugaskan beberapa jajarannya dari Biro Pendidikan Mental (Dikmental) dan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) DKI berkeliling secara rutin ke masjid-masjid ibukota. Mereka nantinya menjadi semacam intelijen untuk menjamin bantuan renovasi masjid Pemprov DKI tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Ahok dalam acara pengukuhkan Pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) DKI Jakarta Periode 2014-2018.

"Tolong nanti Kesbangpol dan Dikmental kita untuk Shalat Jumat berkeliling masjid di Jakarta. Laporkan ke kita kondisi jamaahnya seperti apa, masjidnya seperti apa ke kita," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Laporan itu, lanjut Ahok, nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan bantuan renovasi masjid di Jakarta.

Sebelum memberikan bantuan, Pemprov DKI akan melihat lebih dulu kemampuan jamaah masjid bersangkutan dalam memperbaiki tempat ibadah mereka sendiri. "‎Jamaahnya kuat berapa, nanti bantu nambahin. Atau bisa 2 kali lipat," lanjut Ahok.

Ahok mengungkapkan, selama ini dia menemui banyak oknum yang meminta bantuan kepada Pemerintah DKI mengatasnamakan pembangunan masjid. Namun, ternyata oknum tersebut hanya mengambil keuntungan dari situ.

"Memang banyak orang-orang yang menjual nama masjid, di otaknya juga duit. Memaksa saya menyumbang atas nama masjid‎, kalau tidak diberi saya dicap pemimpin kafir," tutur Ahok.

Kebijakan ini bukan baru kali ini diterapkan Ahok. Program seruupa telah diterapkan saat ini menjadi Bupati Belitung Timur.  Namun, ternyata oknum tersebut hanya mengambil keuntungan dari situ.

"Memang banyak orang-orang yang menjual nama masjid, di otaknya juga duit. Memaksa saya menyumbang atas nama masjid‎, kalau tidak diberi saya dicap pemimpin kafir," tutur Ahok.

Kebijakan ini bukan baru kali ini diterapkan Ahok. Program serupa telah dijalankan saat menjadi Bupati Belitung Timur. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya