Rifat Sungkar Beberkan Rahasia Kendaraan Irit BBM

Menurutnya, ada lima faktor yang perlu mendapat perhatian khusus bila ingin konsumsi BBM tidak boros.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 24 Nov 2014, 18:02 WIB
Menurutnya, ada lima faktor yang perlu mendapat perhatian khusus bila ingin konsumsi BBM tidak boros.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, pereli nasional, Rifat Sungkar, tak ketinggalan membeberkan sejumlah resep agar konsumsi bensin kendaraan tetap efisien. 

Di sela-sela acara Mitsubishi Mirage Eco Fun Drive, dirinya menuturkan setidaknya ada lima faktor yang perlu mendapat perhatian khusus bila ingin konsumsi BBM tidak boros. 

Pada aspek kendaraan sendiri, kata Rifat, faktor pertama yang perlu diperhatikan adalah mengupayakan sistem pembakaran kendaraan dapat bekerja secara optimal. Untuk itu, pemilik kendaraan harus melakukan pengecekan pada saringan udara, dan memastikan bahan bakar dan udara, kondisi busi, dan sistem pendinginan mesin bekerja baik.

"Karena ada hal-hal yang dari internal kendaraan yang menjadi faktor penting dalam menjaga efisiensi bahan bakar," terangnya.

Kemudian, ia juga menyarankan para pemilik kendaraan untuk memeriksa apakah kondisi pelumasan dalam kondisi optimal.

"Pelumas sesuai dengan spesifikasi mesin, kemudian volumenya juga sesuai standar. Jangan lupa pula melakukan penggantian secara berkala dan mengecek ada kebocoran atau tidak," imbuh bapak satu putra ini.

Setelah itu, faktor ketiga yang perlu diperhatikan adalah kondisi drivetrain dalam kondisi bagus. Untuk itu, pastikan kopling, gir bok, gardan, dan bearing dalam kondisi prima.

"Yang keempat itu periksa juga steering dan suspensi. Pastikan semua dalam kondisi normal dan aman," ujar dia.

Dan yang terakhir jelas Rifat, kondisi ban juga menjadi pendukung agar konsumsi bahan bakar kendaraan tetap efisien. Pastikan steering aligment dalam kondisi optimal dan tekanannya sesuai tekanan. 

Pasalnya, pengurangan tekanan angin sebesar 1 Psi bisa meningkatkan hambatan putar (rolling resistance) sebesar 1,4 persen.

"Kalau ban kita terlalu keras maka semua tapak tidak menempel sempura di permukaan jalan. Begitu pula dengan ban yang kurang angin," tuntasnya. (Gst/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya