Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha terus mendesak pemerintah untuk segera menghapuskan subsidi energi dan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Pasalnya subsidi energi selama ini hanya dianggap sebagai penyakit yang menyerang ekonomi nasional.
"Dunia usaha mendesak pemerintah segera menghapuskan subsidi karena ini sumber penyakit ekonomi bangsa," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (9/11/2014).
Dia mengungkapkan, subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran, karena lebih banyak dimanfaatkan oleh oknum penyelundup dan orang yang mampu. Selain itu besarnya subsidi juga mengakibatkan distorsi ekonomi.
"Sikap Kadin soal subsidi BBM dari dulu konsisten, kami mengusulkan penghapusan sama sekali. Subsidi lebih baik digunakan untuk hal yang lebih tepat sasaran," lanjutnya.
Menurut Suryo pemahaman bahwa subsidi dihapus akan memberatkan masyarakat merupakan pemahaman yang salah besar. Sebaliknya, jika subsidi BBM dihapus maka secara jangka panjang akan lebih memberatkan masyarakat.
Jika penghapusan subsidi BBM terus ditunda, maka ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk dan ini akan berdampak lebih besar lagi kepada masyarakat.
"Pemikiran yang keliru justru disebarluaskan untuk mereka yg menikmati seperti para penyelundup. Kalau tidak, kita makin tidak mampu lebih banyak lagi menggarami laut, tidak ada manfaatnya," ujar dia.
Suryo pun mengusulkan kenaikan harga BBM subsidi di level Rp 3 ribu per liter hingga Rp 4 ribu per liter. Kenaikan tersebut dinilai paling ideal. Pasalnya selama ini banyaknya kelangkaan terjadi karena disparitas harga BBM di berbagai wilayah di Indonesia.
Dia tidak menampik akan terjadinya kejutan di masyarakat seperti kenaikan harga barang kebutuhan dan inflasi ketika kenaikan BBM tersebut diumumkan nantinya. Namun dia mempekirakan hal tersebut hanya terjadi selama satu tahun.
Selain itu, pemerintah telah membuat program pelindungan sosial melalui tiga kartu sakti yang belum lama ini diluncurkan, yaitu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera. Dengan adanya ketiga kartu tersebut diharapkan akan lebih meringankan beban masyarakat kecil akibat kenaikan harga BBM ini.
"Jangan takut dengan risiko. Paling lama setahun shock awalnya," tandasnya. (Dny.Gdn)
Pengusaha Sebut Subsidi BBM Sumber Penyakit Ekonomi Bangsa
kadin Indonesia mengusulkan kenaikan harga BBM subsidi di level Rp 3 ribu per liter hingga Rp 4 ribu per liter.
diperbarui 09 Nov 2014, 14:13 WIBPuluhan mahasiswa Unibersitas Mercu Buana, Jakarta, menggelar unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan berusaha menutup jalan raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2013). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Parto Masih Terbaring Lemah Usai Operasi, Istri Pamer Potret Kemesraan Sambil Ungkapkan Pesan Menyentuh
6 Alasan Munculnya Perasaan Sedih Tanpa Sebab yang Jelas, Begini Penjelasannya
Menkop Teten Masduki Tegaskan Tak Ada Larangan Warung Madura Buka 24 Jam
Bergaya Jadul, Ini Potret di Balik Layar Video Klip Iqbaal Ramadhan yang Jadi Sorotan
Masih Betah di Zona Hijau, Berikut Kinerja Kripto PEPE Coin 30 April 2024
Super Unik, Restoran Ini Jual Nasi Kepal Dibuat Pakai Keringat Ketiak Gadis Jepang
Akhir Mengenaskan Mantan Ratu Kecantikan, Ditembak di Siang Bolong karena Berhubungan dengan Bos Gangster Narkoba
Bos Microsoft Soroti Jumlah Pertumbuhan Developer Indonesia, Proyeksi Masuk 5 Besar GitHub Global
Pupuk Kaltim Siap Sebar 1 Juta Ton Lebih Pupuk Subsidi di 13 Provinsi, Ini Rinciannya
May Day 2024, 2.500 Buruh Tangerang Bakal Demo ke Jakarta
Apa Arti Moodyan? Ketahui Ciri-Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Gugat Hasil Pileg ke MK, PKB Minta Hilangnya 1 Suara di Halmahera Utara Dikembalikan