Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan nama-nama menteri setelah dirinya dilantik pada 20 Oktober nanti. Ketua Forum Aktivis 98 Nuryaman Berry Hariyanto mengatakan, menteri-menteri kabinet Jokowi juga harus menjadi harapan baru bagi rakyat Indonesia. Pemerintahan Jokowi nantinya juga diharapkan bersih dari kepentingan atau deal-deal politik.
"Berharap A New Hope nggak melekat di Jokowi aja, kalo bisa melekat di menteri-menterinya juga," kata ketua forum aktifis 98, Nuryaman Berry Hariyanto, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).
Dari situ, Berry melihat banyak relawan dan juga partai menyodorkan nama calon menteri, tapi tidak ikut memfilter nama calon tersebut. Pihaknya mengapresiasi langkah Jokowi yang menyerahkan nama itu kepada KPK melalui Deputi Tim Transisinya. Namun, sejauh ini KPK juga belum memberikan hasil verifikasinya. Terlebih yang menjadi standar kelayakan menteri Jokowi.
"Harusnya diumumkan ke publik. Apa aja yang menjadi verifikasi KPK. Relawan kan bisa mengawal. Karena Jokowi bilang juga relawan jangan berhenti untuk mengawal kerja kabinetnya nanti," terang Berry.
Berangkat dari diskusi panjang, dari 43 nama, Berry mengimbau Jokowi agar tidak memasukkan nama seperti Sri Mulyani, Denny Indrayana, Chairul Tanjung, Rini Soewandi, Rusdi Kirana dan Kuntoro Mangkusubroto. Selain itu nama Agus Martowadoyo dan Karen Agustiawan juga jangan sampai masuk dalam kabinet Jokowi. Menurutnya masih banyak tokoh-tokoh profesional di Indonesia.
"Kita nggak ingin Jokowi dikelilingi virus. Sekalipun memang mereka punya track record sebagai menteri. Contoh sekalipun belum tersangka, tapi nama Sri Mulyani lekat dengan kasus Century. Lebih baik memberi informasi seluas-luasnya pada KPK itu lebih berjasa," ucap Berry.
Hal senada juga diungkapkan anggota Forum Aktivis 98 lain, Marten Sewabessy yang menuturkan filterisasi terhadap menteri-menteri Jokowi harus ketat. Jangan nanti mengganggu kinerja pada pemerintahan Jokowi. Seperti diketahui Jokowi pernah mengatakan, bagi siapa saja menterinya yang tidak bisa ikut dalam irama kerjanya alias lamban akan ditendang.
"Jangan nanti di tengah jalan justru ada masalah. Lebih baik kita filter sekarang. Kalau itu terjadi, kita akan rapatkan barisan untuk mengkritik keras pemerintahan Jokowi dengan turun ke jalan," tutup Marten.
Aktivis 98: Kita Tidak Ingin Jokowi Dikelilingi 'Virus'
Harapan baru bagi rakyat Indonesia tak hanya terfokus pada Jokowi, tapi juga para menterinya.
diperbarui 19 Okt 2014, 00:14 WIBJokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sempat Absen di Turnamen Asia, Apri/Fadia Jadikan Indonesia Open 2024 Persiapan Jelang Olimpiade Paris
Polisi Tangkap 1 Warga Nigeria, Diduga Karena Peredaran Uang Dolar AS Palsu
Apple Disebut akan Rilis iPad Mini 7, Begini Bocoran Spesifikasinya
Inul Daratista Grogi Beradu Akting Bareng Ari Wibowo dalam Inul & Adam The Series
Syahrul Yasin Limpo Bantah Bisa Atur Seenaknya Jabatan Eselon 1 Kementan
Kepesertaan JKN Aktif Jadi Syarat Pengurusan SIM, Polri Uji Coba di 7 Daerah
Gandhi Fernando Memproduseri Film Musikal Anak Berjudul Iyus Jenius
Sobat, Sekolah Parenting Pemkab Banyuwangi, Bupati Ipuk Harapkan Bisa Diterapkan di Banyak Desa
Sebelum Lecehkan Anak, Ibu Muda di Tangsel Sempat Diminta Bikin Video Vulgar Bareng Suami
Ikuti Jejak Bambang Susantono, Ini Profil Dhony Rahajoe yang Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN
VIDEO: Mengungkap Jaringan Pengedar Sabu, Polisi Tangkap Tujuh Orang Tersangka
6 Potret Andi Soraya Hadiri Wisuda Shawn Adrian di Kanada, Lulus Sarjana Teknik