Quraish Shihab: Semua Orang Harus Ambil Sikap Tegas Hindari Rokok

Sikap dan keteladanan perokok seringkali goyah. Oleh sebab itu, perlu peran semua pihak untuk membantu mereka.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 18 Okt 2014, 11:00 WIB
Quraish Shihab

Liputan6.com, Jakarta Melihat gencarnya iklan dan kampanye tentang bahaya merokok, mungkin banyak perokok kini sedikit telah terbuka mata dan hatinya untuk berhenti. Namun sayangnya, sikap dan keteladanan perokok seringkali goyah. Oleh sebab itu, perlu peran semua pihak untuk membantu mereka.

Seperti disampaikan Cendekiawan muslim, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA bahwa setiap orang sebenarnya tidak harus mengambil sikap terhadap rokok atau tembakau. Namun sikap itu bisa disesuaikan dengan profesi setiap orang.

"Guru bisa mengajar dan menginformasikan anak didiknya tentang bahaya merokok, ulama bisa beraktivitas yang menjelaskan sikap agama terhadap rokok, orangtua bisa memberikan sikap keteladanan untuk tidak merokok paling tidak, jangan merokok di depan anak," kata mantan Menteri Agama tersebut saat disambangi Liputan6.com di Pusat Pusat Studi Al-Qur'an, Jumat (17/10/2014)

Mantan Menteri Agama rezim Soeharto itu juga mengatakan, sikap tegar dan keteladanan saja belum tentu mampu memberi pengaruh signifikan terhadap perokok. Maka itu, sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan rokok untuk anak-anak dan perempuan itu masih kurang.

"Rokok itu haram. Sehingga setiap ada kesempatan untuk mengisyaratkan, menegaskan bahaya rokok harus ditegakkan, dimanapun, kapanpun. Kita tidak bisa memilah-milah waktu. Begitu ada celah, kita masuk. Sebab dalam perang ini, industri rokok memiliki biaya yang diselubungi dalam bentuk indah," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya