Liputan6.com, Denpasar - Perdana Menteri Republik Demokratis Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao mengatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara harus mempunyai posisi jelas, yakni dapat menempatkan diri di antara negara-negara atau perhimpunan negara, guna menghadapi tuntutan dunia.
"Dalam dunia global yang menuntut setiap negara untuk merespons dengan lebih baik dan aktif terhadap isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat, kita (ASEAN) harus mempertimbangkan bagaimana posisi wilayah ini sehubungan dengan tuntutan dunia tersebut," kata Xanana Gusmao dalam Forum Demokrasi Bali ketujuh di Nusa Dua, Denpasar, Jumat 10 Oktober 2014.
Menurut dia, ketegasan untuk menentukan sikap dan posisi ASEAN di dunia internasional sangatlah penting karena negara-negara Asia Tenggara harus menjadi tuan atas nasibnya sendiri.
"Kita harus menjadi tuan dari nasib kita sendiri sehingga kita tidak harus terus dikejutkan oleh evaluasi yang dibuat oleh negara-negara berkuasa tentang kita," ujar dia.
"Pers internasional tidak dapat berhenti meneliti dan membuka titik-titik kelemahan kita, dan menempatkan kita (negara Asia Tenggara) sebagai negara-negara yang resisten terhadap demokrasi, dengan standar yang digunakan dalam laporan yang ditulis oleh para ahli dan jurnalis," lanjutnya.
Ia menilai kawasan Asia Tenggara masih rentan dalam banyak aspek, khususnya aspek lingkungan politik.
"Tak satu pun dari negara-negara ASEAN dapat menghindari kritik eksternal, khususnya yang berkaitan dengan sistem pemerintahan, yang harus kita akui, tidak homogen di antara kita," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Xanana, negara-negara Asia, khususnya di kawasan Asia Tenggara, harus mencari cara untuk menghindari pengaruh kuat dari negara-negara "powerful".
"Kita harus mempertimbangkan bagaimana kita dapat menghindari pengaruh negara-negara powerful, karena mereka sangat terorganisir dan terlatih dalam hal ini, yaitu dalam mempromosikan atau memprovokasi kelemahan negara Asia untuk mengguncang ekonomi dan proses yang kita bangun, dan menghancurkan masyarakat kita," kata PM Timor Leste itu.
Selanjutnya, Xanana berpendapat bahwa ASEAN harus bahkan bisa memiliki badan politik, pada tingkat tertinggi, untuk bertukar pandangan dan mengakomodasi perspektif yang sangat penting bagi integritas ASEAN, serta kredibilitasnya saat ini dan vitalitas di masa depan. (Ant)
PM Xanana: Negara Asia Harus Hindari Pengaruh Negara Powerful
Perdana Menteri Republik Demokratis Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao berpendapat negara Asia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
diperbarui 11 Okt 2014, 08:17 WIBPM Timor Leste Xanana Gusmao. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 30 April 2024
Ferarri: Saya Sangat Kecewa Gol Saya Dianulir, Saya Kecewa dengan Keputusan Wasit
Galaxy AI Bahasa Indonesia Bikin Penggunaan Samsung Galaxy S24 Makin Maksimal
Harga Emas Dunia Hari Ini 30 April 2024, Naik atau Turun?
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Hisab bagi yang Suka Mengoleksi Pakaian, Hati-Hati
Personel One Direction Niall Horan Gelar Konser di Indonesia, Bakal Didatangi Banyak Fans dari Negara Tetangga
Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 30 April 2024: Sebagian Wilayah Siang Nanti Hujan
Transaksi BNI Mobile Banking Tembus Rp 347 Triliun di Kuartal I 2024
Hasil Liga Spanyol: Barcelona Benamkan Valencia dengan Skor Meyakinkan
PM Spanyol Pedro Sanchez Batal Mundur Setelah Istri Terjerat Kasus Korupsi
5 Rekomendasi Buku ala RM BTS Tentang Makna Kehidupan, Army Wajib Baca
Muhammadiyah Tanam 1.000 Mangrove di Kulon Progo Cegah Abrasi di Sepanjang Selatan Pantai Jawa