Liputan6.com, Jakarta Tak ingin kecolongan dalam menangani pasien penyakit dari virus menular, RS Sanglah ternyata telah menyiapkan sejumlah persiapan serius untuk mencegah penularan ebola.
Menurut Direktur Umum RSUP Sanglah, Dr Anak Ayu Sri Saraswati M.Kes, cara ini dilakukan karena berdasarkan pengalaman menangani penyakit menular seperti flu burung, SARS, MERS dan sebagainya. Lagipula, kata dia, RS di Denpasar ini selalu kedapatan mengurusi pasien suspek.
"Selain ada ruangan khusus, dokter kami juga memiliki persiapan yang matang untuk mengatasi pasien dengan gejala mirip ebola. Selain itu fasilitas pengamanan juga telah lama disiapkan agar alur pasien, datang dari pintu belakang, nanti dia akan disembur disinfektan dan dimasukkan ruang isolasi," kata Ayu pada wartawan di Media Center BPJS Kesehatan, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Ayu menambahkan, dokter khusus yang disiapkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap virus seperti ebola biasanya ahli penyakit dalam dan tim dari laboratorium. Tapi sosialisasi penyakit tetap diinformasikan kepada semua karyawan. Walaupun begitu, ia sama sekalai tidak mengharapkan orang Indonesia tidak terkena dampak ebola. "Semoga tidak ada ya."
Persiapan Khusus RS Sanglah Hadapi Ebola
RS Sanglah ternyata telah menyiapkan sejumlah persiapan serius untuk mencegah penularan ebola.
diperbarui 18 Sep 2014, 16:00 WIBRuang penyakit menular RS Sanglah. Foto: BeritaBali
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Glory Cup 2024 Resmi Dibuka di Bogor, PP Perbasi Pantau Pebasket Muda Bertalenta
Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan, Obat dari Halaman yang Sering Diabaikan
Taksi dengan Kursi Elektrik Jadi Alternatif Transportasi Lebih Nyaman Bagi Difabel dan Lansia
IBL All-Star 2024: Legacy Gagal Balas Dendam atas Future, Kontes Slam Dunk Dijuarai Pemain Lokal
Pentingnya Ungkap Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polisi
VIDEO: Gerebek Rumah di Depok yang Dijadikan Kantor Judi Online, Polisi Tangkap Bandar Judi
New York Kembalikan 30 Barang Antik ke Indonesia dan Kamboja, Nilainya Capai Rp48,7 M
Batu Bara Dikurangi, 32 Ribu Pekerja PLTU Terancam?
Update Pengetahuan Konstruksi Perkapalan di SV Undip
VIDEO: Aksi Perampokan kepada Pengemudi Taksi, Dua Penumpang Diringkus Polisi di Kembangan
VIDEO: Longsor Hancurkan Rumah Warga di Garut, Ibu dan Dua Anak Tertimbun
Viral Pembatasan Waktu Buka Warung Madura, Benarkah?