Liputan6.com, Jakarta - Deputi Tim Transisi Eko Sandjojo mengungkapkan para menteri di Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang berasal dari profesional partai politik harus mempunyai nilai lebih dibanding menteri dari kaum profesional murni. Walau akan lebih direpotkan dengan tugas-tugas di partai, menteri dari parpol tetap memprioritaskan tugasnya di pemerintahan.
"Karena masuknya menteri dari partai politik harus bawa value (nilai) yang lebih dari menteri-menteri independen kan, kalau tidak apa gunanya," ujar Eko di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2014).
Nilai lebih yang dimaksud oleh politisi PKB ini yaitu dari sisi politik, kemampuan manajerial dalam memimpin sebuah organisasi dan gaya kepemimpinan yang lebih baik. Terlebih, para profesional partai telah mempunyai pengalaman dalam suatu organisasi politik yang tidak dimiliki oleh para kaum profesional murni.
"Jadi sebenarnya yang diperlukan itu menteri yang punya leadership, value lebihnya itu dari sisi politiknya, kalau menteri dari parpol tidak bawa value itu percuma saja," kata dia.
Terkait dengan kesiapan PKB terlibat dalam kabinet pemerintahan, Eko mengatakan sejak awal partainya siap untuk turut berkontribusi dalam kabinet. Terkait dengan tugas kepartaian dan kementerian yang akan saling bersinggungan, Eko mengatakan hal tersebut tidak akan menjadi persoalan yang berarti.
"Sejak awal siap. Nah, Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sudah mengatakan kalau dipilih tugas-tugas hariannya kan bisa didelegasikan ke pengurus-pengurus partai yang lainnya,"kata Eko.
Untuk pengajuan nama-nama kader PKB yang akan diajukan sebagai menteri, Eko mengaku pihaknya telah memberikan nama-nama tersebut kepada Jokowi. Terkait siapa yang akan dipilih menjadi menteri dan berapa jatah menteri yang diberikan kepada PKB, pihaknya menyerahkan kepada Jokowi.
"Nanti dibicarakan Pak Jokowi dan Muhaimin. Kita sudah siapkan nama-namanya, tapi Pak Jokowi belum buka untuk nama-namanya, nanti pada saat yag tepat diumumkan," kata dia.
Tim Transisi: Menteri dari Parpol Harus Punya Nilai Lebih
Nilai lebih itu misalnya kemampuan manajerial dalam memimpin sebuah organisasi dan gaya kepemimpinan yang lebih baik.
diperbarui 18 Sep 2014, 07:04 WIBJokowi dan JK mengumumkan susunan kabinet yang berjumlah 34 kementerian tanpa membeberkan nama-nama menterinya, Jakarta, Senin (15/9/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23, Tiket Olimpiade Paris 2024 Masih Terbuka
Rupiah Hari Ini Diprediksi Anjlok Tembus 16.310 per Dolar AS, Ini Gara-garanya
Flu Singapura pada Anak dan Gejalanya, Umumnya Menyebar Melalui Kontak Langsung
Gelar Nobar di 25 Kecamatan, Bupati Ipuk: Alhamdulillah Penuh Keguyuban
PEVS 2024, Pameran Kendaraan Listrik Terbesar se-ASEAN Resmi Dibuka
Pernah Jadi Terpidana Korupsi, M Anton Maju Lagi di Pilkada Kota Malang 2024
Sengketa Pileg 2024, Caleg PAN Klaim Suaranya Lebih Besar dari Crazy Rich Surabaya
Jelang Konser Gratis Madonna di Pantai Copacabana
Respons Warga Gaza atas Demo Pro-Palestina di Kampus-kampus AS: Terima Kasih, Pesan Anda Sampai pada Kami
Bikin Acara di Hotel, Pemkot Bandung Tak Ingin Ada Demo saat Hari Buruh Internasional
Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin Beroperasi Gratis Juli 2024