Liputan6.com, Pandeglang - Puluhan siswa SDN Cijaralang 2, Cijaralang, Pandeglang, Banten harus belajar di kondisi sekolah yang mirip kandang ternak.
Sekolah yang berada di Kampung Cadas ini hanya memiliki 4 ruang kelas dan harus dibagi dengan 90 siswa didik. Dibangun masyarakat secara gotong-royong 2009 lalu, sekolah ini berdiri dengan dinding yang terbuat dari bilik bambu, beratapkan rumbia, dan berlantaikan tanah.
Tapi tetap saja, setiap kali hujan tiba, sekolah ini selalu kebocoran. Anak-anak pun bukannya tak mengeluh. Mereka terpaksa bersekolah di sana.
"Pengen sekolah yang lebih baik, tapi jauh. Dari rumah sekitar 2 kilometer," kata Dedeh, siswa kelas tiga SDN Cijaralang.
Seorang guru di sana, Haetami mengatakan, semenjak dibangun, belum sekalipun sekolah gotong-royong tersebut mendapatkan perhatian. Baik dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang ataupun Pemerintah Provinsi Banten yang kini dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno.
"Sekolah ini didirikan karena sekolah yang ada jauh, dan sulit dijangkau. Maka dari itu masyarakat membangun sekolah ini, agar anak-anak di Kampung Cadas dapat sekolah," ujar Haetami.
"Ya ada yang berkunjung untuk melihat, seperti dari UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) sekitar dan dinas terkait, yah tapi gini alhamdulillah sampai sekarang kondisi sekolah masih seperti ini," imbuh dia.
Sementara itu, Plt Gubernur Banten Rano Karno menyatakan, sekolah tersebut bukan wewenang pemerintah provinsi.
"Walau wewenang provinsi memang tidak ada di SD, yang jadi wewenang kabupaten itu. Tapi untuk hal yang menyangkut kemanusiaan, kebijakan kemanusiaan itu semua ada di atas hukum yang berlaku. Tapi saya akan tetap kirim tim provinsi hari ini juga turun ke lapangan," tandas Rano Karno. (Ans)
Mirip Kandang Ternak, Siswa Banten Bersekolah di Sini
Sekolah ini berdiri dengan dinding yang terbuat dari bilik bambu, beratapkan rumbia, dan berlantaikan tanah.
diperbarui 27 Agu 2014, 18:21 WIBSekolah ini berdiri dengan dinding yang terbuat dari bilik bambu, beratapkan rumbia, dan berlantaikan tanah.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Di Depan Polisi dan Wartawan, Pegi Bantah Membunuh Vina: Itu Fitnah, Saya Rela Mati!
Pegi Setiawan Ditetapkan sebagai Tersangka Tunggal, Keluarga Vina Cirebon Kurang Puas
Rakernas V PDIP: Pemilu 2024, Pemilu Paling Buruk dalam Sejarah Demokrasi Indonesia
Singgung Revisi UU MK dan UU Penyiaran, Rakernas V PDIP Tolak Hukum Jadi Alat Kekuasaan
Darma Putra Rangkuti Dilantik Jadi Ketua MKGR Sumut, Ini Program Prioritasnya
Manfaat Berjalan Mundur di Treadmill dan Tips Melakukannya dengan Aman
Pria Hilang 26 Tahun Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumah, Ungkap Kisah Tragis
Tersangka Pegi Setiawan Bantah Lakukan Pembunuhan terhadap Vina Cirebon: Saya Rela Mati
Klasemen Akhir Grup B AVC Challenge Cup 2024: Timnas Voli Putri Indonesia Satu Setrip dari Dasar
Puan Nangis Saat Singgung Kader PDIP Pelanggar Konstitusi, Megawati: Piye Toh Penggede Partai Cengeng?
Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir di Banyuasin, Kementan Optimasi Lahan Rawa Mineral
Rekomendasi Rakernas V PDIP, Minta Megawati Kembali Jadi Ketua Umum Periode 2025-2030