Obama: Serangan ke Basis ISIS Sesuai Kepentingan Amerika

Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melancarkan 14 serangan ke bendungan Mosul.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 18 Agu 2014, 15:38 WIB
Presiden AS Barrack Obama (REUTERS / Kevin Lamarque).

Liputan6.com, Washington DC - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke bendungan Mosul, Irak yang dikuasai kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Selain itu, pesawat tempur F-18 dan pesawat tanpa awak drone Negeri Paman Sam juga menggempur Kota Erbil, Irak tempat tinggal suku Kurdi yang diambil alih ISIS.

Dalam suratnya kepada Kongres AS, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa serangan itu dilancarkan atas perintahnya. Kata dia, langkah itu sejalan dengan kepentingan luar negeri AS.

"Pada 15 Agustus 2014 malam, pasukan militer AS memulai operasi serangan udara di Irak. Operasi militer ini akan difokuskan pada sasaran tertentu untuk membantu pasukan Irak dalam merebut kembali wilayah dan infrastruktur vital," tulis Obama, seperti dimuat Huffington Post, Senin (18/8/2014).

"Saya memerintahkan serangan ini, yang sesuai dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, sebagaimana kekuasaan konstitusi saya untuk menjalankan hubungan luar negeri sebagai panglima dan kepala eksekutif," imbuh dia.

Presiden ke-44 AS itu menjelaskan, langkah militer juga bertujuan membantu warga Irak merebut kembali bendungan Mosul dari kekuasaan ISIS. Juga dalam rangka melindungi warga, pejabat, dan tokoh diplomatik AS di Irak.

Penguasaan bendungan Mosul oleh ISIS dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan warga. ISIS bisa mendatangkan malapetaka untuk Irak, dengan mengalirkan air yang memicu banjir dahsyat.

"Kegagalan dalam mempertahankan dam Mosul telah mengancam jiwa warga, personel militer, pejabat, dan fasilitas Amerika, termasuk Kedutaan Besar kami di Baghdad. Serta membantu pemerintah Irak dari ancaman pihak yang mencoba memberontak," tulis Obama yang kemudian diumumkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Caitlin Hayde di Gedung Putih.

Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melancarkan 14 serangan ke bendungan Mosul. Serangan itu menggunakan tembakan jet tempur, bom, dan pesawat yang dikontrol dari jarak jauh. Tak disebutkan berapa orang yang menjadi korban serangan. (Yus)

Baca juga:

ISIS Eksekusi Mati 700 Orang di Suriah

Jet Tempur Suriah Bombardir Markas ISIS, 31 Militan Tewas

Secret Service Investigasi Simbol ISIS di Depan Gedung Putih

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya