Liputan6.com, Jakarta - Saksi ahli yang dihadirkan oleh pemohon yaitu kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Rasyid Soleh mengkritisi kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membolehkan pencoblosan dengan menggunakan KTP dan masuk ke daftar pemilih tambahan (DPTb).
Rasyid yang bertitel Master of Science itu menyebut, karutmarutnya DPT sudah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi secara berulang dengan pembahasan yang sama.
"Masalahnya selalu sama, mulai dari data penduduk yang belum sinkron dengan lembaga yang berkepentingan, yang jadi objek telah mati atau tewas dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan DPT ini belum berlangsung tuntas masalahnya sampai sekarang," kata Rasyid dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (15/8/2014).
Rasyid menilai, diperbolehkannya memilih dengan menggunakan KTP sarat kecurangan. Sebab, masih banyak penduduk Indonesia yang memiliki KTP lebih dari 1.
Namun demikian, ia juga mengaku jika tugas KPU sangat lah berat untuk menyusun nama-nama pemilih dalam DPT, mulai dari mengumpulkan data hingga melakukan verifikasi data.
"Memang berat untuk KPU melakukan pemutakhiran data (untuk DPT), demikian berat tugas ini, tapi kan tugas ini sudah diterima dengan full responsibility," tandas Rasyid. (Mut)
Saksi Ahli Prabowo Akui Susahnya Susun DPT
Rasyid yang bertitel Master of Science itu menyebut, kecarut-marutan DPT sudah menjadi masalah yang terus menerus terjadi.
diperbarui 15 Agu 2014, 13:49 WIBKetua MK Hamdan Zoelva memperhatikan dengan seksama keterangan saksi dari tim Prabowo-Hatta, Jakarta, Selasa (12/8/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Energi & TambangStok Emas Dunia Makin Tipis, Harga Bisa Sentuh Serapa?
9 10
Berita Terbaru
Warga dan Santri Sukabumi Serukan Aksi Bela Palestina, Dorong Sanksi Sosial Boikot Produk Terafiliasi Israel
Kader Banteng PDIP Surabaya Wajib Menangkan Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada 2024
Daftar Skuad Euro 2024: Spanyol, Kroasia, Italia, dan Albania Saling Sikut di Grup B
Kasus Kematian Siswi SMK di Mesuji belum Terungkap, Apa Kata Polisi?
Nonton Siaran Langsung Indonesia vs Filipina di Vidio, Selasa 11 Juni 2024
Hasil Lengkap 12 Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024 Seri Bandung 6-9 Juni
MK Putuskan Rekapitulasi Suara Ulang 233 TPS Dapil 2 Jakut, Kubu Neneng Hasanah Sambut Positif
Pengorder Jasa Joki CPNS Tidak Diringkus, Ini Penjelasan Dirkrimsus Polda Lampung
VIDEO: Viral Polwan Bakar Suami yang Berprofesi Sama, Kini Ditetapkan Sebagai Tersangka
Hikmah Penggunaan Pakaian Ihram Menurut Ibnu Abbas, Mengapa Tidak Berjahit?
Drakor Terbaru My Sweet Mobster Tayang di Vidio, Kisah Romantis yang Penuh Aksi dan Komedi
VIDEO: Viral Pengunjung Konser Buang Sampah Botol Sambil Menikmati Musik