Tentara dan Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Gempa China

Dua pesawat komersial dari operator China Eastern juga telah dikerahkan untuk melakukan penyelamatan dan mengirim tim medis.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Agu 2014, 10:50 WIB
Tentara China menggendong korban gempa 6,1 SR yang mengguncang pada Minggu 3 Agustus 2014. (Reuters)

Liputan6.com, Yunnan - Sehari setelah gempa 6,1 skala Richter melanda Provinsi Yunnan, barat daya China, pencarian dan operasi penyelamatan masih dilakukan.

Dilansir dari CNN, Senin (4/8/2014), lebih dari 2.500 tentara baik tentara aktif dan cadangan telah dikirim ke daerah itu untuk bergabung dengan operasi bantuan bencana.

Mereka akan bergabung dengan lebih dari 300 polisi dan petugas pemadam kebakaran dari Zhaotong, serta sekitar 400 pekerja darurat dan anjing pelacak dari seluruh Provinsi Yunnan.

Dua pesawat komersial dari operator China Eastern juga telah dikerahkan, untuk melakukan penyelamatan dan mengirim tim medis ke dekat pusat gempa.

Perdana Menteri Li Keqiang, yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah terdampak gempa pada Senin pagi meminta agar pemerintah merespons cepat, mendesak agar memusatkan perhatian pada pencarian dan penyelamatan korban. Selain itu juga pada penyediaan pasokan yang memadai dan perawatan medis bagi warga yang terkena bencana.

Dia meminta delapan departemen pemerintah, termasuk urusan sipil, kesehatan, transportasi dan perumahan, untuk mengirim tim dan ambil bagian dalam penyelamatan serta penanganan pascagempa.

Pejabat dari Zhaotong juga mendesak orang-orang untuk menyumbangkan darah bagi mereka yang membutuhkan.

Melalui video yang beredar, terlihat tim penyelamat menggali dengan tangan mereka dan mengangkat puing-puing dan blok beton yang berserakan. Gambar orang dewasa dan anak-anak  terluka yang sedang dilarikan ke rumah sakit  menggunakan ambulans juga terlihat.

Survei Geologi AS mengatakan gempa yang menyebabkan listrik dan telepon padam itu berkekuatan 6,1 SR. Sedangkan Pusat Jaringan Gempa China melaporkan kekuatannya 6,5 SR.

Daerah yang terkena gempa pada Minggu 3 Agustus sekitar pukul 16.30 waktu setempat itu merupakan daerah pegunungan, yang dikenal karena pemandangan alam dan keragaman etnis.Tetapi juga rentan terhadap bencana alam.

Sebagian besar dari penduduknya tinggal di rumah yang terbuat dari kayu dan batu bata atau plester. Sehingga bangunan tersebut memang rawan ambruk.

Sejauh ini 381 orang dilaporkan tewas, dan 1.881 luka-luka. 3 Orang lainnya dilaporkan hilang. Sebagian besar korban terjadi di Kota Zhaotong, Ludian County.

Episentrum gempa tercatat di Longtoushan Township, 23 km barat daya dari Zhaotong. Ratusan gempa susulan telah direkam setelah gempa awal.

Menurut Penyiar Negara CCTV News, gempa kali ini adalah yang terkuat mengguncang provinsi pegunungan dalam 14 tahun. Kebanyakan rumah terbuat dari kayu dan batu bata atau plester, yang membuatnya rawan ambruk. Daerah yang terkena memiliki sekitar 400.000 penduduk, sehingga relatif jarang penduduknya oleh standar China.

Beberapa 12.000 rumah hancur dan 30.000 lainnya rusak dalam gempa hari Minggu, menurut CCTV News. Puluhan ribu orang telah direlokasi dari rumah secara struktural tidak aman. Beberapa jalan telah hancur. Alhasil hubungan dengan beberapa desa pun terputus.

Menurut laporan Xinhua, 12.000 rumah hancur dan sekitar 30.000 lainnya rusak. Pemerintah telah mengirimkan 2.000 tenda, 3.000 tempat tidur lipat, 3.000 selimut dan 3.000 mantel ke zona bencana.

Sebelumnya, provinsi tetangga Yunnan, Sichuan juga diguncang gempa berkekuatan 7,9 SR tahun 2008. Sebanyak 87.000 orang dilaporkan tewas.

Baca Juga:

150 Orang Tewas Seketika Diguncang Gempa Dahsyat di China

Korban Jiwa Akibat Gempa China Menjadi 367 Orang

Gempa Bagai Hantaman Bom di China, 34 Orang Tewas

(Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya