Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ichsan menyebut beberapa kriteria untuk menduduki posisi sebagai Menteri di Kabinet pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) periode 2014-2019. Khususnya bagi Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sebagai ujung tombak pemerintahan.
Dirinya mencontohkan kriteria tepat bagi seorang Menkeu, salah satunya harus diisi oleh sosok teknokrat yang handal dan pernah menghadapi krisis ekonomi besar.
"Figurnya harus yang berpengalaman, dan pernah menghadapi krisis besar di 1998, 2005 dan 2008 sebagai pengambil keputusan dan regulator, bukan dari luar," ungkap dia ditemui saat Halal Bihalal di Kediaman Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Jakarta, Selasa (29/7/2014).
Kriteria tersebut, kata Fauzi, sangat diperlukan mengingat kompleksitas Kementerian Keuangan yang luar biasa besar karena mengurusi persoalan fiskal dan penerimaan negara seperti Pajak dan Bea Cukai.
Di samping itu, dia juga berharap besar pada sosok yang akan menempati jabatan sebagai Menko Perekonomian. Fauzi menilai, orang ini harus merupakan mantan menteri ekonomi yang disegani oleh menteri ekonomi lain.
"Menko juga diharapkan dari kalangan mantan menteri ekonomi yang di respect atau dihargai menteri ekonomi lain. Karena Menko Perekonomian nggak memiliki wewenang legal, dan eksekutif. Hanya wewenang moril saja," papar Fauzi.
Sedangkan jabatan menteri lain, kata Fauzi, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Perdagangan dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) harus diduduki oleh para teknokrat dan kalangan profesional.
"Misalnya kebijakan perdagangan banyak unsur hukum yang harus diperhatikan, seperti dengan Organisasi Perdgangan Dunia (World Trade Organization/WTO), Bilateral Agreement dan lainnya. Sekarang saja Indonesia digugat Amerika Serikat dan New Zealand di WTO," terang Fauzi. (Fik/Ahm)
Kriteria Menteri di Kabinet Jokowi-JK
Menteri Keuangan dinilai harus diisi sosok teknorat handal dan pernah menghadapi krisis ekonomi besar.
diperbarui 29 Jul 2014, 18:10 WIBIlustrasi pertumbuhan Ekonomi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Mind & SoulTarot Minggu Ini: Maksimalkan Kinerja
5 6 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
7 8 9 10
Berita Terbaru
Titip Pesan ke Prabowo Subianto, Menteri Trenggono Masuk Kabinet Lagi?
Arti Kata Afwan yang Perlu Diketahui, Simak Pula Contoh Penggunaannya
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
Detik-detik Bunuh Diri Brigadir RAT Terekam CCTV
Menteri Trenggono Kewalahan, 2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster Tapi Tetap Kecolongan
Emak-Emak Pengemis Viral Diamankan di Bogor Terindikasi ODGJ
Lippo Karawaci Cetak Prapenjualan Rp 1,5 Triliun di Kuartal I 2024
8 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi Secara Alami dan Tanpa Obat
Terungkap Identitas Emak-Emak Pengemis Viral yang Suka Maksa Saat Minta Sedekah
Tornado Hantam Wilayah AS Bagian Tengah, 5 Orang Tewas Termasuk Bayi 4 Bulan
Podium Dua MotoGP Spanyol 2024 Jadi Bukti Marc Marquez Makin Nyaman Tunggangi Ducati
Jokowi Bagikan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi Selasa Besok