Militan ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus

"Kerusakan terparah di makam Nabi Yunus yang hancur tinggal debu," kata pejabat setempat.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 25 Jul 2014, 16:40 WIB
Militan ISIS menghancurkan makam dan masjid Nabi Yunus di Mosul. Irak (24/7/14) (REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, Mosul - Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah menghancurkan makam Nabi Yunus di Kota Mosul bagian Utara, Irak.

Seorang sumber keamanan di lokasi menuturkan kelompok ISIS telah menguasai masjid di kawasan makam Nabi Yunus. Mereka kemudian mengunci semua pintu rumah ibadah itu dan melarang pengunjung masuk.

"Para pengunjung yang hendak salat ke masjid dilarang masuk," kata sumber keamanan itu, seperti dilaporkan media Irak al-Sumaria News dan dilansir kembali oleh Al-Arabiya, Jumat (25/7/2014).

Saksi mata lainnya menjelaskan, awalnya kelompok ISIS menyerukan orang-orang yang sedang salat di dalam masjid dan berziarah di makam Nabi Yunus untuk menghentikan aktivitasnya.

Para militan kemudian menembakkan senjata api ke sekitarnya. Tak diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.

Menurut pejabat setempat, ISIS telah membuat kacau masjid dan makam Nabi Yunus. Selama satu jam, mereka memborbardir kawasan makam Nabi yang dikenal pernah masuk mulut ikan paus itu.

"Kerusakan terparah di makam Nabi Yunus yang hancur tinggal debu," kata pejabat tersebut.

Foto dok. Liputan6.com


Selain itu, militan ISIS juga menghancurkan makam milik Imam Abu al-Ila di Mosul dan masjid di Distrik al-Faisaliya.

Sebelumnya salah satu anggota ISIS menyatakan pihaknya bahkan akan menghancurkan Kabah apabila nanti menguasai Mekah. Indonesia juga menjadi salah satu lokasi yang menjadi target serangan ISIS.

ISIS juga membuat "paspor kekhalifahan" yang diperuntukkan untuk anggota dan simpatisan mereka. Kalimat "Daulah Kalifah Islamiyah" tertera sebagai ukiran di bagian atas paspor tersebut. Di bagian bawah tertulis "Jika pemegang paspor ini disakiti, kami akan mengirim bala tentara baginya."

Kelompok militan tersebut akan membagikan dokumen tersebut kepada 11.000 warga negara yang tinggal di kota-kota yang berbatasan dengan Irak dan Suriah. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya