Harga Minyak Dunia Bertengger di Atas US$ 103 per Barel

Patokan minyak mentah untuk pengiriman September naik US$ 15 sen menjadi US$ 103,01 per barel di New York Mercantile Exchange.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Jul 2014, 08:13 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik di atas US$ 103 per barel, bertahan di tengah kegelisahan atas situasi di Gaza, kebuntuan soal jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina dan harapan dari penurunan persediaan minyak mentah AS.

Di Eropa, melansir laman AP, patokan minyak mentah untuk pengiriman September naik US$ 15 sen menjadi US$ 103,01 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman September, patokan untuk minyak internasional, naik 43 sen menjadi US$ 108,11 di bursa ICE Futures di London.

Serangan udara Israel menghantam berbagai sasaran di Jalur Gaza membuat Kepala PBB Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu di Kairo untuk mendorong pertemuan Israel-Hamas.

Perang membuat risiko ketidakstabilan di Timur Tengah dam ketegangan di negara yang kaya minyak meningkat hanya antara Barat dan Rusia, produsen minyak dan gas utama terkait krisis Ukraina.

Kenaikan harga minyak jug didorong investor yang terus memantau informasi terbaru stok AS. American Petroleum Institute rencananya akan merilis laporan stok minyak pekan ini.

Sedangkan laporan dari Information Administration Departemen Energi yang menjadi patokan pasar akan keluar pada hari Rabu waktu setempat. (Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya