Tidak Ada Alasan Harga Daging Masih Tinggi

Bagi peternak atau importir yang dengan sengaja menahan daging untuk didistribusikan ke pasar, Suswono menyatakan harus ada sanksi tegas.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jul 2014, 17:56 WIB
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pemerintah terus berupaya untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi di tingkat konsumen, Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini, harga daging sapi di pasar tradisional masih belum mengalami penurunan yaitu di kisaran Rp 95 ribu per kilogram (kg). Padahal Kementerian Perdagangan mengklaim pasokan daging saat ini berlimpah.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Suswono mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada alasan harga daging sapi masih tinggi di pasar. Karena harga di peternakan sendiri saat ini hanya berkisar Rp 34 ribu per kg hingga Rp 37 ribu per kg.

"Bahkan di pasar modern ada yang di bawah Rp 70 ribu," ujarnya di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).

Menurutnya, jika harga di peternak sebesar Rp 37 ribu per kg, dan naik menjadi 2,5 kali lipat untuk keuntungan pemotong dan pedagang, maka harga ditingkat konsumen tidak lebih dari Rp 90 ribu per kg.

"Artinya, kalau dikonversi ke daging, angka Rp 90 ribu sudah tinggi. Target kami kan harganya Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu," katanya.

Sementara itu, bagi peternak atau importir yang dengan sengaja menahan daging untuk didistribusikan ke pasar, Suswono menyatakan harus ada sanksi tegas untuk memberikan efek jera.

"Harus ada sanksi ke pelaku usaha kalau memang dia dengan  sengaja tidak merealisasikan sesuai dengan izin. Seharusnya kalau sudah diijinkan, harus diawasi realisasinya. sehingga Ramadan sudah turun sebagaimana yang diharapkan," tandasnya. (Dny/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya