Jokowi-JK Ditantang Bangun Listrik di Kalimantan

Pengurus Kamar Dagang dan Industri mengharapkan pemerintah memberikan insentif kepada investor yang membangun listrik di Kalimantan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jul 2014, 18:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dalam visi misinya untuk tetap terus mengembangkan infrastruktur di Indonesia.

Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Sony B Harsono mengaku meminta Jokowi-JK untuk mengembangkan infrastruktur terutama di Kalimantan mengenai masalah listrik.

"Waktu Pak Jokowi ke Kalimantan, dia mengungkapkan Kalimantan itu sumber energi, dan sumber mineral lain, tapi kenapa Kalimantan ini kurang listrik. Disinilah kemudian tantangan Jokowi dalam perkembangan ekonomi harus betul-betul dibantu dan dilaksanakan sepenuhnya dengan problematika yang ada," kata Sony di Energy Building, Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Sedikit mengkritisi pemerintahan saat ini dan sebelumnya, yang menjadi konsentrasi pembangunan pembangkit listrik hanyalah di wilayah Jawa dan Bali. Hal itu yang menyebabkan kurang pemerataan.

Salah satu sebab banyak investor yang membangun listrik di Jawa dan Bali karena pemerintah memberikan insentif dalam rangka mengimbangi kebutuhan listrik di dua wilayah tersebut.

Untuk itu, Sony berharap nantinya kepada Jokowi-JK untuk tidak kalah memberikan berbagai macam insentif kepada investor untuk membangun pembangkit listrik di Kalimantan.

"Kalau di Kalimantan biasanya size (Pembangkit) lebih kecil, tapi kendala utama financing, dengan pemerintah melalui PLN mau membeli hanya dalam bentuk mata uang rupiah, padahal beli mesin pakai dolar. Untuk itu sampai sekarang swasta tidak bisa membantu pemerintah membuat pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa," paparnya (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya