Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, sudah melakukan 568 kegiatan pengeboran hingga 31 Mei 2014. Namun kegiatan pengeboran itu belum ada hasil yang menggembirakan karena belum ditemukan cadangan minyak.
Deputi pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan mengatakan, 568 kegiatan pengeboran tersebut terdiri dari 31 kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, dan 537 kegiatan pengeboran sumur pengembangan.
Selain itu hingga 31 Mei 2014 kegiatan yang sudah terlaksana adalah survei seismic 2D sepanjang 2.668 kilometer, survei seismic 3D seluas 4.348 kilometer persegi, 324 kegiatan kerja ulang, dan 12.368 kegiatan perawatan sumur.
“Tentunya hasil yang telah kami capai tidak begitu menggembirakan, namun di tengah berbagai hambatan/kendala yang mendera kegiatan usaha hulu migas, hal ini adalah upaya maksimal antara SKK Migas dan KKKS yang perlu diapresiasi dan disampaikan kepada seluruh stakeholders,” kata Muliawan, seperti yang dikutip dalam Situs SKK Migas, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Dia menambahkan, saat ini tidak hanya SKK Migas dan Kontraktor KKS yang berperan untuk memperlancar dan mendukung pencapaian kegiatan operasional industri hulu migas. Pemangku kepentingan terkait dengan kegiatan usaha hulu migas juga berperan besar terhadap keberlangsungan industri ini.
Hambatan-hambatan yang masih timbul pada 2014 didominasi oleh kendala eksternal yang solusinya sangat membutuhkan dukungan instansi atau pihak terkait.
Di antara hambatan tersebut adalah tumpang tindih lahan dengan perkebunan, hutan industri, dan hutan lindung, proses birokrasi perizinan dengan instansi lain, kekhawatiran masyarakat mengenai akibat kegiatan migas dan tuntutan adanya kegiatan tanggung jawab sosial, dan ketersediaan rig pengeboran yang sangat terbatas.
Di samping kendala eksternal di atas, terdapat juga kendala internal Kontraktor KKS, yaitu kendala finansial dan kendala-kendala teknis operasional yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang dan perawatan sumur.
Kendala-kendala inilah yang akan dibahas bersama oleh fungsi terkait SKK Migas dan 400 perwakilan Kontraktor KKS yang hadir dalam Rapat Kerja Operasi Survei, Pengeboran, Kerja Ulang dan Perawatan Sumur Semester I 2014.
“Saya berharap melalui rapat Kerja ini, akan memperoleh hasil yang konklusif, fokus kepada solusi agar kegiatan segera terlaksana, dan menghasilkan strategi jangka pendek dan jangka panjang yang lebih realistis," tutur Muliawan.
Seperti diketahui, dalam rapat pembahasan rencana kerja anggaran (Work Plant and Budget/ WP&B) 2014 menghasilkan sejumlah rencana kegiatan operasi, yaitu survei seismik 2D sepanjang 9.020 kilometer, survei seismik 3D seluas 11.932 kilometer persegi, 206 kegiatan pengeboran eksplorasi (Migas dan CBM), 1.300 kegiatan pengeboran pengembangan,989 kegiatan kerja ulang (workover) dan 33.170 kegiatan perawatan sumur. (Pew/Ahm)
Hasil 568 Kegiatan Pengeboran Belum Memuaskan
Dibutuhkan dukungan instansi dan pihak terkait untuk mengatasi hambatan ekternal dalam melakukan kegiatan pengeboran.
diperbarui 09 Jun 2014, 12:45 WIBIlustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Negara ASEAN yang Memiliki Wilayah Paling Kecil Adalah, Simak Juga Letak Geografisnya
Harga Kripto Hari Ini 30 April 2024: Bitcoin Cs Kembali Kebakaran
VIDEO: Penari Hip Hop Amerika Dan Indonesia Dobrak Pandangan Negatif Perempuan Muslim
Jatuh Bangun Sentra Kerajinan Kulit Keparakan, Tetap Bertahan Berkat KUR BRI
Patriotisme Berasal dari Kata Patria Artinya Sikap Cinta Tanah Air, Kenali Contohnya
Pneumonia Masuk 10 Kasus Rawat Inap Terbanyak, Kenali Lebih Dalam Penyakit Radang Paru Ini
Jokowi Sempat Down saat Gol Timnas Indonesia vs Uzbekistan Dianulir Wasit, Begini Ceritanya
Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Kripto di ASEAN
Bentuk-Bentuk Tabarruj yang Dilarang dalam Islam, Muslimah Hati-Hati!
Top 3 News: Didampingi Prabowo, Jokowi Sambut Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor
6 Fakta Menarik Gunung Lembu di Purwakarta dengan Pemandangan Waduk Jatiluhur
Bursa Asia Dibuka Cerah, Investor Menanti Data Manufaktur China