Kenaikan Harga BBM di Tangan Jokowi-Prabowo

"Tentu harus dibicarakan dengan dua calon presiden baik opsi kemungkinannya," ujar Menteri Keuangan, Chatib Basri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2014, 20:40 WIB
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum dapat dilakukan pada pemerintahan sekarang. Oleh karena itu, pemerintahan baru diharapkan dapat mengatasi kuota dan anggaran BBM bersubsidi.

"Keputusan ini adalah keputusan strategis yang menyangkut pemerintahan sekarang, dan akan datang," ujar Menteri Keuangan, Chatib Basri, Kamis (5/6/2014).

Menurut Chatib, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan maka pemerintah yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus berkoordinasi dengan dua calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subiyanto. "Tentu harus dibicarakan dengan dua calon presiden baik opsi kemungkinannya," kata Chatib.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk saat ini. Namun pemerintah memiliki cara lain untuk menekan anggaran subsidi.

Jero mengungkapkan, dengan masa jabatan kabinet yang sudah tinggal lima bulan lagi, menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai tidak pas. "Sisa waktu tinggal lima bulan, tidak pas naikkan (harga BBM)," pungkas Jero. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya