Liputan6.com, Jakarta - Meskipun di Indonesia profesi sebagai peternak hewan masih dipandang sebelah mata, namun di Selandia Baru, peternak ini justru menjadi pekerjaan utama bagi masyarakat yang tinggal di negara tersebut.
Salah satu petenak sapi perah asal Indonesia, Rahardian Dwicahyo (25) yang merupakan penerima beasiswa Fonterra Dairy Farming Scholarship 2013 yang berkesempatan mendapatkan pelatihan ternak sapi perah di Selandia Baru mengatakan menjadi seorang peternak seolah menjadi cita-cita dari sebagian besar masyarakat di negara tersebut.
"Profesi sebagai peternak di sana sangat luar biasa dan sangat dihargai. Makanya mungkin hampir 70% penduduk New Zealand itu merupakan peternak," ujar Rahardian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan (4/6/2014).
Menurut Rahardian, profesi sebagai peternak di Selandia Baru mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi. Buktinya, setiap peternak di negara tersebut paling tidak memiliki sebuah pesawat baling-baling pribadi yang digunakan untuk menyebar pupuk bagi pakan ternak sapi.
"Mereka itu rata-rata punya pesawat baling baling untuk nyebar pupuk. Di sana sangat canggih dan mereka itu punya pesawat pribadi. Jadi kalau bisa dibilang peternakan di Indonesia itu merupakan potret peternakan di New Zealand 50 tahun yang lalu," lanjutnya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Rahardian ini, setidaknya harga pesawat baling baling tersebut sekitar 10 ribu dollar New Zealand atau sekitar Rp 99,95 juta (asumsi kurs Rp 9.995 per dolar Selandia Baru) Pesawat ini dibutuhkan oleh peternak karena rata-rata peternak mempunyai lahan yang sangat luas untuk melepas ternak-ternaknya.
"Jadi di sana sapinya dilepas. Jadi kalau perbandingannya satu hektar (ha) lahan diperuntukkan untuk dua ekor sapi. Kalau mereka punya 500 ekor jadi lahan mereka 250 ha minimal," kata Rahardian.
Selain itu, Rahardian mengungkapkan, pemerintah Selandia Baru juga sangat memperhatikan soal kesejahteraan hewan ternak. Jika dalam satu hektar lahan diisi oleh banyak sapi maka pemerintah akan memberikan terguran kepada peternak tersebut.
"Pemerintah mereka juga sangat peduli soal hewan ternak. Contohnya kalau dalam satu hektar itu diisi lebih banyak sapi, maka akan langsung diberikan teguran," tandasnya. (Dny/Ahm)
Peternak Selandia Baru Punya Pesawat Pribadi
Peternakan di Indonesia dinilai merupakan potret peternakan di New Zealand 50 tahun lalu.
diperbarui 04 Jun 2014, 14:15 WIB(Foto: West Australian)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jawa Tengah - DIYGempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed
10
Berita Terbaru
Stasiun BNI City Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan, Gratis!
NASA Adalah Lembaga Independen Pemerintah AS, Simak Sejumlah Proyek dan Keberhasilannya
Mau Terhindar dari Guna-Guna? Ini Doa dan Dzikirnya
VIDEO: Ibu Ernando Ari Prediksi Indonesia Menang Lawan Uzbekistan
Nonton Drakor Terbaru The Chairman is Level 9, Bertabur Bintang Muda di Vidio
Dipastikan Bunuh Diri, Kasus Kematian Brigadir RAT Ditutup
6 Perawatan Gangguan Identitas Disosiatif yang Bisa Atasi Kepribadian Ganda, Wajib Terapi
Polisi Buru Pelaku Pembacokan di Lampu Merah Simpang Sentul, Kabur ke Luar Bogor?
Penjelasan Lengkap Bea Cukai Soal Beli Sepatu Kena Bea Masuk dan Denda Puluhan Juta
VIDEO: Sungai Meluap, Banjir Rendam Permukiman Morowali Utara dan Akses Jalan
Pakar Beber Syarat Cagub Jatim agar Bisa Imbangi Elektabilitas Khofifah di Pilkada Jatim 2024
120 Kata Perpisahan Teman Kerja yang Resign, Berisi Doa dan Harapan Agar Sukses