Gus Solah: Santri Bebas Pilih Capres Siapa Saja

Jokowi beberapa hari belakangan telah mengunjungi beberapa pesantren, termasuk pesantren yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU).

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Jun 2014, 15:13 WIB
Pasangan Capres-Cawapres, Jokowi dan JK ditemani istri masing-masing saat deklarasi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Senin (19/05/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid membantah telah memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Meski Jokowi beberapa hari belakangan telah mengunjungi beberapa pesantren, termasuk pesantren yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU).

‎"Ah nggak bener itu, siapa bilang? Kita nggak mungkin mendukung yang kita sendiri nggak tahu apa yang akan dia lakukan untuk pesantren ke depan," tegas kiai yang akrab disapa Gus Solah itu di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Ia menegaskan, pihaknya tidak mempengaruhi para santri, alumni dan masyarakat sekitar pesantren yang dipimpinnya untuk mendukung atau memilih salah satu pasangan capres-cawapres.

"Sampai saat ini, saya tidak ingin mempengaruhi siapapun di lingkungan pesantren ini untuk mendukung salah satu calon. Mereka bebas pilih siapa saja," tukas adik mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Namun demikian, Gus Solah masih memberi sinyal peluang untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres pada kemudian hari. Sebab, dirinya bersama para kiai pesantren se-Indonesia berencana menggelar pertemuan dengan kedua pasangan, baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK.

"Kami ada Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MPPPI) akan mengundang kedua pasangan capres-cawapres untuk memaparkan visi-misinya. Kami ingin mendengarkan bagian mana visi-misi keduanya yang bertujuan untuk memajukan dan mendayagunakan‎ pesantren, selama kepemimpinan mereka ke depan," urai Ketua Dewan Pembina MPPPI itu.

Belum Bersikap

Hal senada diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPPPI Kiai Syafiullah Muzammil. Ia mengaku sejauh ini belum ada pimpinan pesantren yang secara kelembagaan menyatakan dukungannya kepada salah satu pasangan capres-cawapres.

"Sejauh ini para kiai pesantren besar itu belum menentukan sikap akan mendukung siapa. Jadi tolong ini diluruskan ya," pinta Pengasuh Ponpes al-Asfa Yogyakarta itu.

Dia juga menyayangkan pihak tertentu yang mengklaim sejumlah pesantren telah mendukung salah satu pasangan calon. "Kita sangat menyayangkan klaim seperti itu, itu jelas tidak mendidik masyarakat. Jangan hanya karena pernah sowan ke beberapa pesantren tersebut lantas mengklaim telah mendapat dukungan," jelas Kiai Syafiullah.

"Kami masih ingin mendengarkan dulu visi-misi kedua pasangan capres-cawapres, (pasangan) mana yang lebih merepresentasikan suara pesantren tentu akan kami dukung. Insya Allah dalam minggu ini kita baru akan mendengarkan dari mereka dulu," tambah Kiai Syafiullah.

Sebelumnya Koordinator Wilayah Pemenangan Jokowi-JK Jawa Timur dari Partai Nasdem Effendy Choirie mengklaim telah mendapat dukungan ratusan ulama NU serta pemilik pesantren besar di seluruh wilayah Jawa Timur.

Pesantren itu antara lain Tebuireng Jombang, Blok Agung Banyuwangi, tambak Beras Jombang, Alhikam, ‎Nurul Jadid Probolinggo, dan Zainul Hasan Genggong Probolinggo. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya