6 Korban Pelecehan Seksual di Samarinda Ikuti UN Hari Pertama

Dari 121 peserta ujian, 6 di antaranya merupakan korban pelecehan seksual oknum guru olahraga.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2014, 13:40 WIB
Kedua siswa terlihat ceria usai menjalani ujian nasional, SMPN 226 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat).

Liputan6.com, Samarinda - Korban pelecehan seksual di SD Negeri 004 Samarinda, Kalimantan Timur hari ini mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah dasar. Dari 121 peserta ujian, 6 di antaranya merupakan korban pelecehan seksual oknum guru olahraga yang hingga kini masih menjalani proses hukum.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (19/5/2014), pihak sekolah memastikan seluruh siswa korban pelecehan kondisinya cukup stabil.

Di Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, 7 siswa tuna netra melaksanakan UN dengan petunjuk guru. Mereka mengerjakan soal ujian menggunakan huruf braile dengan serius. Sebelumnya pihak sekolah telah melakukan persiapan dengan menambah jam belajar secara khusus.

Ditempat lain, derasnya aliran Sungai Bengawan Solo tak menyurutkan sejumlah siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 6 di Solo, Jawa Tengah untuk berangkat ke sekolah. Sejak pukul 06.00 WIB mereka harus antri naik perahu agar tidak terlambat mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah dasar.

Meski beresiko, para siswa ini lebih memilih naik perahu ketimbang harus berputar melalui jembatan yang jaraknya lebih jauh. Untuk menyeberang, mereka harus membayar Rp 1.000 kepada pemilik jasa perahu.

Sementara itu, karena sering lupa membawa alat tulis saat ujian, murid-murid SD di Buti, Merauke, Papua dibagikan alat tulis sesaat sebelum masuk ke ruang kelas. Dewan guru menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membagikan pensil dan penghapus bagi siswa yang mengikuti UN.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya