Liputan6.com, Jayapura - Wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di Skouw-Wutung, Kota Jayapura, Papua, masih ditutup bagi pelintas batas kedua negara. Penutupan ini lantaran faktor gangguan keamanan yang terjadi pada April silam.
Saat ditemui di Jayapura, Senin (12/5/2014), Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Jayapura Gardu Tampubolon menuturkan akibat penutupan pintu tersebut aktivitas lintas batas oleh warga kedua negara tidak dapat terlaksana. Padahal mereka sangat bergantung pada pintu perbatasan itu, salah satunya dengan aktivitas pasar perbatasan di Skouw-Wutung.
"Kami belum dapat membuka aktivitas lintas batas, sejak penembakan warga sipil yang terjadi April lalu. Kami terpaksa mengalihkan aktivitas lintas batas melalui jalur laut yakni lewat pos imigrasi di wilayah Hamadi. Kebanyakan warga yang ingin ke Jayapura atau ke Papua Nugini akan menggunakan kapal cepat melalui Hamadi," tutur dia.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Rikas Hidayatullah menyatakan pihaknya siap mengamankan wilayah perbatasan, setelah adanya koordinasi antara Indonesia dan PNG untuk membuka kembali wilayah perbatasan. "Wilayah batas sudah aman dan kami siap untuk berikan perlindungan kepada warga setempat," ujar Letkol Rikas.
Sementara itu, Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini, Jahar Gultom dalam pesan singkatnya mengatakan delegasi dari Indonesia dan PNG telah mengadakan rapat pada 8 hingga 9 Mei lalu di Bali. Kedua delegasi telah bersepakat untuk membuka kembali perbatasan Skouw-Wutung dalam waktu dekat ini.
"Hasil pertemuan kedua negara antara lain akan menjalin kerja sama antara aparat keamanan," imbuh Jahar.
Pada 16 April lalu, sekelompok orang bersenjata yang disinyalir anggota Organisasi Papua Merdeka kembali meneror pada saat acara pembukaan lintas batas oleh Badan Pengelola Perbatasan dan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Provinsi Papua dan Gubernur Provinsi Sendaun dari Papua Nugini.
Akibat kejadian tersebut, salah seorang warga sipil bernama Heri (20) tewas tertembak. (Yus)
Pasca-Penembakan Pos Keamanan, Perbatasan RI-PNG Masih Ditutup
Penutupan ini lantaran faktor gangguan keamanan yang terjadi pada April sillam.
diperbarui 12 Mei 2014, 17:06 WIBPerbatasan Indonesia-Papua Nugini (Katharina Janur/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Di Depan Polisi dan Wartawan, Pegi Bantah Membunuh Vina: Itu Fitnah, Saya Rela Mati!
Pegi Setiawan Ditetapkan sebagai Tersangka Tunggal, Keluarga Vina Cirebon Kurang Puas
Rakernas V PDIP: Pemilu 2024, Pemilu Paling Buruk dalam Sejarah Demokrasi Indonesia
Singgung Revisi UU MK dan UU Penyiaran, Rakernas V PDIP Tolak Hukum Jadi Alat Kekuasaan
Darma Putra Rangkuti Dilantik Jadi Ketua MKGR Sumut, Ini Program Prioritasnya
Manfaat Berjalan Mundur di Treadmill dan Tips Melakukannya dengan Aman
Pria Hilang 26 Tahun Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumah, Ungkap Kisah Tragis
Tersangka Pegi Setiawan Bantah Lakukan Pembunuhan terhadap Vina Cirebon: Saya Rela Mati
Klasemen Akhir Grup B AVC Challenge Cup 2024: Timnas Voli Putri Indonesia Satu Setrip dari Dasar
Puan Nangis Saat Singgung Kader PDIP Pelanggar Konstitusi, Megawati: Piye Toh Penggede Partai Cengeng?
Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir di Banyuasin, Kementan Optimasi Lahan Rawa Mineral
Rekomendasi Rakernas V PDIP, Minta Megawati Kembali Jadi Ketua Umum Periode 2025-2030